Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Burung migran yang banyak berkumpul di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo dalam beberapa bulan terakhir ini, ternyata juga sering terperangkap di alat tangkap ikan nelayan di seputaran danau itu.
Sampai saat ini, burung jenis "Trinil Semak" yang menjadi korban dan sering terperosok dalam anyaman bambu yang ada di Danau Limboto, untuk perangkap ikan saat burung tersebut mencari makan.
Setelah masuk ke dalam alat tangkap ikan tersebut, burung tidak bisa keluar.
Rosyid Azhar, pegiat lingkungan dan juga penggemar fotografi yang sering mengabadikan burung migran di Danau Limboto, telah beberapa kali menemukan burung migran jenis trinil semak yang terperangkap dalam bambu alat tangkap ikan nelayan.
"Dalam beberapa hari terakhir, saya menemukan burung migran yang terperangkap dalam perangkap ikan nelayan yang dibiarkan tersebar di beberapa tempat di danau Limboto," ungkapnya, Kamis.
Rosyid juga mengatakan, kondisi burung yang terperangkap terlihat sangat kurus dan akhirnya dibebaskan para pegiat.
Roby, warga Kota Gorontalo mengatakan, prihatin dengan kondisi burung-burung migran yang terjerat di danau Limboto.
"Saya prihatin dengan kondisi burung tersebut, namun hal itu tidak dapat dihindari karena alat tangkap ikan di danau Limboto merupakan alat tangkap ikan yang lazim digunakan oleh nelayan danau Limboto," katanya.
Alat tangkap ikan nelayan Danau Limboto terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai pagar dan membentang di beberapa tempat di Danau Limboto.
Selain terperangkap, dalam beberapa bulan terakhir perburuan burung berbagai jenis di Danau Limboto, dengan menggunakan senapan angin ataupun ketapel semakin marak.
"Dua bulan terakhir banyak warga yang ke danau memburu burung baik untuk dimakan maupun hanya untuk kesenangan saja. Kondisi ini memprihatinkan bila mengingat beberapa jenis burung di danau tersebut sudah langka," kata Rosyid.
Menurutnya jenis burung yang paling banyak diburu untuk dikonsumsi adalah itik benjut atau nama lokalnya duwiwi (Anas gibberifrons) dan mandar besar (Porphyrio porphyrio), karena tekstur dan ketebalan dagingnya lebih banyak dibanding jenis lainnya.
Sedangkan jenis lainnya diburu karena populasi burung di danau meningkat dengan keberadaan burung migran, yang sedang singgah di sekitar Danau Limboto untuk mencari makan.
Jenis burung migran tersebut diantaranya Terik Asia Oriental (Glareola maldivarum), Ibis Rokoroko (Plegadis falcinellus), Berkik Kembang Besar (Rostratula benghalensis), Gajahan Penggala (Numenius phaeopus), Kedidi Ekor Tajam (Calidris acuminata), Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).
Burung lainnya yakni Gajahan Kecil (Numenius minutus), Gagang Bayam (Himantopus leucocephalus), Cerek Pasir Besar (Charadrius leschenaultii), Trinil Semak (Tringa glareola), Cerek Asia (Charadrius veredus), Dara Laut Kumis (Chlidonias hybridus) dan Trinil Pantai (Actitis hypoleucos).
Berita Terkait
Perjalanan mengantar Derfi pulang ke Desa Bakuin NTT
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
Capres Prabowo : Aktivis berperan penting bagi pekerja migran Indonesia
Minggu, 4 Februari 2024 21:44 Wib
Malaysia kembali terapkan repatriasi pekerja migran mulai 1 Maret 2024
Kamis, 1 Februari 2024 9:49 Wib
Komisi IX DPR bantu sosialisasikan prosedur bekerja di luar negeri
Rabu, 31 Januari 2024 16:55 Wib
IOM sebut Hampir 100 migran tewas di Mediterania pada bulan pertama 2024
Selasa, 30 Januari 2024 9:26 Wib
33 PMI diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Silopo menuju Malaysia
Selasa, 19 Desember 2023 10:59 Wib
Wapres Ma'ruf Amin sampaikan apresiasi kepada pekerja migran Indonesia
Senin, 27 November 2023 14:14 Wib
Pemprov Sulbar perkuat layanan perlindungan pekerja migran Indonesia
Rabu, 18 Oktober 2023 17:13 Wib