Mamuju (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan program pembuatan rumah burung hantu (Rubuha) untuk mengendalikan hama tikus yang menyerang tanaman padi.
"Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, mendukung DTPHP Provinsi Sulbar melakukan pengendalian hama tikus dengan membangun rubuha," kata Kepala DTPHP Sulbar, Syamsul Ma'arif, di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, program pembangunan rubuha akan dilaksanakan DTPHP Sulbar melalui gerakan massal yang dilaksanakan para kelompok tani pada sejumlah Kabupaten di Sulbar.
Menurut dia, program rubuha tersebut diantaranya akan dibangun Kecamatan Malunda Kabupaten Majene, sebanyak tiga unit, kemudian di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju sebanyak satu unit.
Selain itu dibangun di Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa sebanyak satu unit, Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar satu unit, Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu satu unit, dan di Kecamatan Pangale Kabupaten Mamuju Tengah satu unit.
Menurut dia, hama tikus merupakan salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) utama pada tanaman padi yang dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis bagi petani
Sehingga lanjutnya, pemerintah melakukan upaya membasminya melalui program rubuha
yang dinilai efektif dan efisien.
"Burung hantu jenis Tyto Alba adalah predator yang mampu dan akan sangat optimal mengendalikan hama tikus, sehingga burung hantu tersebut akan dikembangkan populasinya oleh pemerintah melalui program rubuha," katanya.
Ia menyampaikan, makanan utama burung hantu jenis Tyto Alba adalah tikus yang mampu dimakannya sampai lima ekor dalam setiap malam.
"Burung hantu tersebut mampu menangkap tikus dari jarak hingga 500 meter serta memiliki daya jelajah menangkap tikus hingga 12 kilometer," katanya.
Ia berharap, dengan program rubuha tersebut, hama tikus dapat dikendalikan di Sulbar dan produksi padi Sulbar yang saat ini mencapai 178 ribu ton per tahun dengan luas 64 ribu hektare dapat meningkat