Mamuju (Antara Sulsel) - Sekitar 100 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sulawesi Barat (AMPS) melakukan unjuk rasa untuk menolak pengelolaan tambang Uranium di Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju, Jumat.
Massa AMPS yang tergabung dari sejumlah organisasi di antaranya PMII, FPPI, GMNI, BEM Poltekkes, BEM Teknik Unika, Maper, Komkar, Ipma Matra dan Hiperkam sempat terjadi kericuhan dengan Satpol PP saat para mahasiswa ini memaksa masuk ke Kantor Gubernur Sulbar.
Kericuhan itu reda, setelah sejumlah pimpinan mahasiswa dan pimpinan Satpol berusaha menenangkan anggotanya masing-masing yang dibantu aparat kepolisian.
Dalam orasinya para mahasiswa meminta pemerintah tidak memberikan izin pengelolaan kekayaan tambang uranium dan gas yang dimiliki Sulbar kepada investor karena bisa berdampak radiasi dan merugikan masyarakat, serta dapat menimbulkan dampak lingkungan.
"Sulbar memiliki kekayaan alam seperti tambang Uranium di Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju dan gas di wilayah Mamuju Tengah dan Mamuju Utara. Tapi kami harap pemerintah tidak semena mena memberikan izin pengelolaan tambang tersebut, sebab mengeksploitasi kekayaan daerah ini, yang tersisa nanti hanya bencana," kata Suyuti Ketua FPPI Pimkot Mamuju.
Dalam orasi laiinya ia juga meminta agar pelayanan pendidikan kesehatan ditingkatkan, dan stop komersialisasi dan kapitalisasi pendidikan, serta dipertegas kinerja saber pungli, dan juga visa tenaga asing yang bekerja di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kabupaten Mamuju diperjelas," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah juga semestinya mempercepat pembangunan rumah sakit jiwa di Sulbar, terutama pelayanan pasien daripada administrasi rumah sakit, membberantas illegal fishing, serta berhenti melakukan alih fungsi lahan pertanian.
"Terlalu banyak persoalan di masyarakat yang tidak bisa diselesaikan pemerintah di Sulbar, oleh karena itu peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini hendaknya dijadikan momentum pemerintah bersama berpihak untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan," ujarnya.
Usai melakukan aksinya massa mahasiswa tersebut bubar dengan tertib.
Berita Terkait
Polisi libatkan 2.700 personel amankan unjuk rasa di Monas
Jumat, 19 April 2024 11:57 Wib
Polisi turunkan 3.055 personel amankan demo terkait Pemilu 2024 di KPU dan DPR/MPR RI
Rabu, 20 Maret 2024 12:11 Wib
Polisi mulai memperketat penjagaan di Bawaslu dan KPU
Jumat, 15 Maret 2024 15:04 Wib
AHY temui Prabowo di Kantor Kemenhan
Selasa, 5 Maret 2024 17:35 Wib
Polisi kerahkan 3.929 personel guna mengamankan unjuk rasa di DPR/MPR RI
Selasa, 5 Maret 2024 13:19 Wib
2.590 personel gabungan dikerahkan amankan demo di DPR/ MPR RI
Jumat, 1 Maret 2024 10:00 Wib
Polisi tidak menambah personel meski demo di KPU RI sempat ricuh
Sabtu, 24 Februari 2024 0:41 Wib
Polisi kerahkan 1.611 personel kawal unjuk rasa BEM Seluruh Indonesia di Kawasan Patung Kuda
Jumat, 20 Oktober 2023 15:03 Wib