Makassar (Antaranews Sulsel) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV menyatakan tinggi gelombang laut di Selat Makassar meningkat dari hari sebelumnya yakni sudah 4.0 hingga 6.0 meter.
"Tinggi gelombang ada peningkatan dari kemarin, jika kemarin itu masih `Rough Sea` sekarang sudah `Very Rough Sea," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan tinggi gelombang laut ini di atas angka normal setiap harinya yakni 1,25 hingga 2,5 meter atau moderat sea. Sedangkan tinggi gelombang pada Selasa (22/1) berkisar mulai 2,5 hingga 4.0 meter masuk pada kategori "Rough Sea". Sehari berlalu, ketinggian ombak meningkat menjadi 4.0 hingga 6.0 meter atau berstatus "Very Rough Sea".
Ia menyatakan ketinggian gelombang sangat tidak mendukung bagi para nelayan khususnya nelayan tradisional karena ketinggiannya di atas ambang batas melaut. Ketinggian gelombang laut ini terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores.
Untuk perairan lainnya di Sulawesi Selatan yakni di Teluk Bone, tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter atau moderate sea. Di Teluk Bone bagian selatan tinggi gelombang mencapai 2,54 hingga 4,0 meter atau rough sea.
Nur Asia menyatakan tingginya gelombang lebih disebabkan karena angin yang bertiup kencang di wilayah Selat Makassar bagian selatan. Kecepatan angin maksimum tercatat 36 knot dari arah barat pukul 07.40 Wita.
"Untuk kecepatan angin yang tercatat itu 36 knot dan ini adalah kecepatan maksimum. Kecepatan angin ini juga meningkat dari hari sebelumnya. Tinggi gelombang ini disebabkan karena kecepatan angin ini," katanya.
Ia mengingatkan kepada para nelayan untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk nelayan kategori perahu kecil sangat tidak dianjurkan berlayar karena kecepatan angin yang kencang. Pelayaran dengan kapal tongkang hanya mampu bertahan pada kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
Kapal Ferry mampu mengatasi kecepatan angin yang lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter. "Di mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisisr sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucapnya.
"Tinggi gelombang ada peningkatan dari kemarin, jika kemarin itu masih `Rough Sea` sekarang sudah `Very Rough Sea," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan tinggi gelombang laut ini di atas angka normal setiap harinya yakni 1,25 hingga 2,5 meter atau moderat sea. Sedangkan tinggi gelombang pada Selasa (22/1) berkisar mulai 2,5 hingga 4.0 meter masuk pada kategori "Rough Sea". Sehari berlalu, ketinggian ombak meningkat menjadi 4.0 hingga 6.0 meter atau berstatus "Very Rough Sea".
Ia menyatakan ketinggian gelombang sangat tidak mendukung bagi para nelayan khususnya nelayan tradisional karena ketinggiannya di atas ambang batas melaut. Ketinggian gelombang laut ini terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores.
Untuk perairan lainnya di Sulawesi Selatan yakni di Teluk Bone, tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter atau moderate sea. Di Teluk Bone bagian selatan tinggi gelombang mencapai 2,54 hingga 4,0 meter atau rough sea.
Nur Asia menyatakan tingginya gelombang lebih disebabkan karena angin yang bertiup kencang di wilayah Selat Makassar bagian selatan. Kecepatan angin maksimum tercatat 36 knot dari arah barat pukul 07.40 Wita.
"Untuk kecepatan angin yang tercatat itu 36 knot dan ini adalah kecepatan maksimum. Kecepatan angin ini juga meningkat dari hari sebelumnya. Tinggi gelombang ini disebabkan karena kecepatan angin ini," katanya.
Ia mengingatkan kepada para nelayan untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk nelayan kategori perahu kecil sangat tidak dianjurkan berlayar karena kecepatan angin yang kencang. Pelayaran dengan kapal tongkang hanya mampu bertahan pada kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
Kapal Ferry mampu mengatasi kecepatan angin yang lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter. "Di mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisisr sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucapnya.