Pj Wali Kota Makassar luncurkan sekolah sampah di Kecamatan Manggala
Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, M Iqbal Samad Suhaeb meluncurkan cara memilah sampah dan sekolah sampah di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Kegiatan ini diinisiasi Universitas Bosowa Makassar. Kecamatan Manggala merupakan kecamatan pertama dan percontohan di Kota Makassar.
"Kami mendukung dan mengapresiasi keberadaan sekolah sampah ini. Saya yakin Universitas Bosowa ini salah satu universitas swasta yang peduli sampah. Ke depannya akan tersebar di 15 kecamatan," kata Iqbal.
Kota Makassar, kata dia, menaruh harapan besar kepada seluruh civitas akademika dan mahasiswa serta semua warga masyarakat guna bersama-sama membangun pondasi lingkungan yang bersih dan sehat, yang menjadi anugerah tak terbatas.
Sementara Rektor Universitas Bosowa, Prof Saleh Pallu menjelaskan sekolah sampah tersebut hadir untuk menjawab keresahan masyarakat terkait sampah yang berserakan.
"Jadi mahasiswa kami tiap minggu akan standby di Kecamatan Manggala untuk melatih masyarakat dan menunjukkan caranya. Agar edukasi ini bisa dilafalkan oleh masyarakat secara berkelanjutan," ujarnya.
Pengelolaan sampah rumah tangga, kata dia, menjadi suatu tantangan tersendiri karena sesungguhnya volume sampah terbanyak itu adalah sampah rumah tangga (non point resource) hasil survei menunjukkan produksi sampah per orang itu sebesar 0,8 kilogram per hari sehingga pengelolaan sampah rumah tangga harus menjadi perhatian bersama.
Kegiatan ini diinisiasi Universitas Bosowa Makassar. Kecamatan Manggala merupakan kecamatan pertama dan percontohan di Kota Makassar.
"Kami mendukung dan mengapresiasi keberadaan sekolah sampah ini. Saya yakin Universitas Bosowa ini salah satu universitas swasta yang peduli sampah. Ke depannya akan tersebar di 15 kecamatan," kata Iqbal.
Kota Makassar, kata dia, menaruh harapan besar kepada seluruh civitas akademika dan mahasiswa serta semua warga masyarakat guna bersama-sama membangun pondasi lingkungan yang bersih dan sehat, yang menjadi anugerah tak terbatas.
Sementara Rektor Universitas Bosowa, Prof Saleh Pallu menjelaskan sekolah sampah tersebut hadir untuk menjawab keresahan masyarakat terkait sampah yang berserakan.
"Jadi mahasiswa kami tiap minggu akan standby di Kecamatan Manggala untuk melatih masyarakat dan menunjukkan caranya. Agar edukasi ini bisa dilafalkan oleh masyarakat secara berkelanjutan," ujarnya.
Pengelolaan sampah rumah tangga, kata dia, menjadi suatu tantangan tersendiri karena sesungguhnya volume sampah terbanyak itu adalah sampah rumah tangga (non point resource) hasil survei menunjukkan produksi sampah per orang itu sebesar 0,8 kilogram per hari sehingga pengelolaan sampah rumah tangga harus menjadi perhatian bersama.