Makassar (ANTARA) - Sebanyak delapan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat di Sulawesi Selatan sempat mengalami gangguan server di hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Karena listriknya tidak normal maka servernya bermasalah, bahkan UPS cadangan juga rusak," kata Koordinator HelpDesk UNBK Propinsi Sulawesi Selatan, Firdausi Topuriti, di Makassar, Senin.
Beberapa kabupaten dengan jumlah sekolah yang mengalami gangguan server yakni lima sekolah di Kabupaten Jeneponto, satu di Luwu Timur dan dua di Pangkajene Kepulauan. Hal ini ditengarai akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda daerah tersebut.
Akibatnya ratusan siswa harus menunggu untuk penanganan masalah ini. Ada lokasi yang harus mengulang dua hingga tiga kali selama 15 menit. Hal ini juga ditengarai diakibatkan tegangan listrik melewati kapasitas 240 kwh.
"Iya pastinya, jika ada kendala begini siswa menunggu sampai bisa teratasi. Selebihnya, semua aman terkendali," ungkap Uchi sapaan Staf Dinas Pendidikan Sulsel tersebut.
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan, SMPN 6 Makassar, Mukhlis mengaku UNBK ke enam yang digelar di sekolahnya berjalan dengan lancar tanpa masalah berarti.
"Alhamdulilah pelaksanaan ujian dalam keadaan aman dan lancar, tidak ada kendala yg berarti. Jaringan internet bagus, listrik bagus, semua peserta hadir, dan pelaksanaan sesuai jadwal," jelasnya.
Kendati ada masalah, kata Mukhlis, pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi seperti penggunaan UPS (baterai cadangan) untuk server.
Sementara terkait kesiapan siswanya, SMPN 6 Makassar sebelumnya telah mengikuti tryout sebanyak empat kali, salah satunya ialah tryout nasional yang diikuti 70 SMP sederajat di Indonesia. SMPN 6 Makassar keluar sebagai urutan ke 12 pada percobaan ujian tersebut.
SMPN 6 Makassar menggunakan empat server untuk 429 peserta didik.
Siswanya terdiri dari laki-laki 195 siswa dan perempuan sebanyak 233 siswi. Ada tiga ruangan yang digunakan dengan jumlah komputer 143 unit.
"Karena listriknya tidak normal maka servernya bermasalah, bahkan UPS cadangan juga rusak," kata Koordinator HelpDesk UNBK Propinsi Sulawesi Selatan, Firdausi Topuriti, di Makassar, Senin.
Beberapa kabupaten dengan jumlah sekolah yang mengalami gangguan server yakni lima sekolah di Kabupaten Jeneponto, satu di Luwu Timur dan dua di Pangkajene Kepulauan. Hal ini ditengarai akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda daerah tersebut.
Akibatnya ratusan siswa harus menunggu untuk penanganan masalah ini. Ada lokasi yang harus mengulang dua hingga tiga kali selama 15 menit. Hal ini juga ditengarai diakibatkan tegangan listrik melewati kapasitas 240 kwh.
"Iya pastinya, jika ada kendala begini siswa menunggu sampai bisa teratasi. Selebihnya, semua aman terkendali," ungkap Uchi sapaan Staf Dinas Pendidikan Sulsel tersebut.
Sementara Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan, SMPN 6 Makassar, Mukhlis mengaku UNBK ke enam yang digelar di sekolahnya berjalan dengan lancar tanpa masalah berarti.
"Alhamdulilah pelaksanaan ujian dalam keadaan aman dan lancar, tidak ada kendala yg berarti. Jaringan internet bagus, listrik bagus, semua peserta hadir, dan pelaksanaan sesuai jadwal," jelasnya.
Kendati ada masalah, kata Mukhlis, pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi seperti penggunaan UPS (baterai cadangan) untuk server.
Sementara terkait kesiapan siswanya, SMPN 6 Makassar sebelumnya telah mengikuti tryout sebanyak empat kali, salah satunya ialah tryout nasional yang diikuti 70 SMP sederajat di Indonesia. SMPN 6 Makassar keluar sebagai urutan ke 12 pada percobaan ujian tersebut.
SMPN 6 Makassar menggunakan empat server untuk 429 peserta didik.
Siswanya terdiri dari laki-laki 195 siswa dan perempuan sebanyak 233 siswi. Ada tiga ruangan yang digunakan dengan jumlah komputer 143 unit.