Makassar (ANTARA) - Kisah Letjen TNI, Andi Abdullah Baumassepe atau Andi Baumassepe kini resmi dituangkan dalam sebuah buku yang menceritakan semangat perjuangannya melawan penjajah Hindia Belanda di Kota Parepare Sulawesi Selatan.

Buku biografi yang mengisahkan gugurnya seorang pahlawan dalam usia muda (29 tahun) itu dirilis di Gedung Islamic Centre, Kota Parepare, Sulsel, Kamis. Bersamaan dengan itu, juga dilakukan bedah buku.

Pembina Yayasan Andi Abdullah Baumassepe, Drs Andi Pamadengrukka Mappanyompa mengemukakan pembuatan buku biografi ini bertujuan agar generasi muda dapat mempelajari nilai-nilai kepahlawanan serta semangat juang Andi Baumassepe yang gugur melawan pasukan Hindia Belanda di bawah komando Westerling di Kota Parepare waktu itu.

Dia mengatakan, Sulawesi Selatan memiliki cukup banyak pahlawan nasional yang tercatat sekitar 10 orang. Hanya saja masih minim literatur dan kajian tentang pahlawan, terlebih dilakukan oleh generasi muda.

"Terakhir ini kita sedang memperjuangkan Jenderal M Jusuf dan Andi Makkasau sebagai pahlawan nasional, targetnya tahun depan," ucapnya.

Kegiatan bedah buku ini juga dirangkaikan dengan pameran foto-foto perjuangan dan tokoh-tokoh pejuang dari Kota Parepare miliki yayasan Makkarumpa dan keluarga Andi Abdullah Baumassepe.

Beberapa potret sejarah turut ditampilkan dalam pameran itu dan foto-foto muda para pejuang Kota Parepare seperti Andi Makkasar, Andi Mappanyukki, Andi Pangerang Pettarani serta Andi Adullah Baumassepe sendiri.

Pada sesi bedah buku, menampilkan H Abd Qahar Dg Patangnga selaku penulis buku yang juga seorang tokoh senior sekaligus pemerhati sejarah. Bersama Dosen Ilmu Sejarah Universitas Hasanuddin, Suryadi Mappangara dan Pimpinan Habibie Centre Jakarta, A Makmur Makka.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kesbangpol, Salim Sultan sangat mengapresiasi kegiatan bedah buku ini. Menurutnya, pemahaman sejarah bagi generasi muda, wajib dilakukan bersama.

"Kita harapkan generasi muda Kota Parepare paham akan sejarah perjuangan bangsa ini," katanya.

Launching dan bedah buku ini dihadiri sekira 250 orang dari berbagai unsur seperti ormas GMII, TDA, perwakilan SMK dan SMA serta guru-guru sejarah Kota Makassar.

Selain itu hadir pula pihak keluarga besar Andi Abdullah Naumassepe, seperti putrinya yang masih hidup yaitu Andi Fatimah Dala We Toeng, dan Dala Ueng (Datu Suppa XXX) bersama cucu dan cicitnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024