Makassar (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan bersama berbagai organisasi perempuan di daerah itu jalan santai sambil mengampanyekan pengurangan sampah plastik pada kegiatan Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor di sekitar Jalan Sudirman Makassar, Minggu.
"Jadi kita melakukan kegiatan kampanye pengurangan sampah plastik. Ini karena kita menyadari bahwa Bumi kami sudah darurat sampah plastik," kata Ketua TP PKK Sulawesi Selatan Liestiaty F. Nurdin di Makassar, Minggu.
Kegiatan tersebut dimulai dari depan kawasan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Mereka jalan santai sambil membawa tumbler masing-masing.
Berbagai poster bertuliskan "Plastik No!" juga diusung untuk menyemarakkan kampanye pengurangan penggunaan berbagai barang yang bisa mengakibatkan sampah plastik.
Liestiaty F. Nurdin yang juga lulusan Universitas Kyushu Jepang dan dosen perikanan dan kelautan di Unhas itu pun, menambahkan bahwa pengurangan sampah plastik harus dilakukan mulai saat ini dan bisa dimulai dari rumah masing-masing warga.
"Ya, Kita harus hidup bijak mengurangi sampah plastik sekali pakai di rumah. Dengan begitu mudah-mudahan lingkungan bisa lebih bersih dan sehat untuk kita semua. Jadi nanti kita emak-emak yang turun kampanyekan kegiatan ini," kata dia.
Lies mengatakan bahwa kampanye pengurangan sampah plastik itu akan dilakukan secara berkelanjutan.
"Kegiatan hari ini merupakan kegiatan awal. Kami akan melakukan yang lebih besar lagi nanti. Seluruh organisasi wanita akan kami ajak. Hari ini baru 10 organisasi yang ikut, insyaallah nanti akan kita ajak lebih banyak lagi, karena di Sulsel sendiri ada sekitar 300-an organisasi wanita," ujarnya.
"Jadi kita melakukan kegiatan kampanye pengurangan sampah plastik. Ini karena kita menyadari bahwa Bumi kami sudah darurat sampah plastik," kata Ketua TP PKK Sulawesi Selatan Liestiaty F. Nurdin di Makassar, Minggu.
Kegiatan tersebut dimulai dari depan kawasan Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Mereka jalan santai sambil membawa tumbler masing-masing.
Berbagai poster bertuliskan "Plastik No!" juga diusung untuk menyemarakkan kampanye pengurangan penggunaan berbagai barang yang bisa mengakibatkan sampah plastik.
Liestiaty F. Nurdin yang juga lulusan Universitas Kyushu Jepang dan dosen perikanan dan kelautan di Unhas itu pun, menambahkan bahwa pengurangan sampah plastik harus dilakukan mulai saat ini dan bisa dimulai dari rumah masing-masing warga.
"Ya, Kita harus hidup bijak mengurangi sampah plastik sekali pakai di rumah. Dengan begitu mudah-mudahan lingkungan bisa lebih bersih dan sehat untuk kita semua. Jadi nanti kita emak-emak yang turun kampanyekan kegiatan ini," kata dia.
Lies mengatakan bahwa kampanye pengurangan sampah plastik itu akan dilakukan secara berkelanjutan.
"Kegiatan hari ini merupakan kegiatan awal. Kami akan melakukan yang lebih besar lagi nanti. Seluruh organisasi wanita akan kami ajak. Hari ini baru 10 organisasi yang ikut, insyaallah nanti akan kita ajak lebih banyak lagi, karena di Sulsel sendiri ada sekitar 300-an organisasi wanita," ujarnya.