Mamuju (ANTARA) - Nelayan di Desa Totolisi Sendana, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, mendapatkan bantuan 15 unit "Global Positioning System" (GPS) untuk memantau posisi nelayan ketika sedang melaut.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Majene Fahmi Massiara di Aula Kantor Desa Totolisi Sendana, Kecamatan Sendana, Selasa.

Selain GPS, juga diserahkan bantuan 15 unit mesin perahu ketinting, material jamban keluarga untuk 85 Kepala Keluarga serta 85 unit kawat duri.

Kepala Desa Totolisi Sendana Suardi mengatakan, bantuan peralatan bagi nelayan dan meterial bahan bangunan kepada masyarakat itu bersumber dari dana desa.

"Jadi barang ini sudah lama tersimpan di kantor desa dan baru kali ini dapat diserahkan. Dananya diambil dari APBD Desa 2019," ujar Suardi.

Ia berharap, bantuan material jamban keluarga melalui program Jamban Sehat itu dapat mendukung pengurangan atau meminimalisir persoalan stunting di Kabupaten Majene.

Ia juga menyatakan, masyarakat Desa Totolisi Sendana sangat mendukung program Revolusi Biru Pemerintah Kabupaten Majene, mengingat dominan warganya merupakan nelayan.

"Bantuan peralatan bagi nelayan ini sebagai wujud dukungan masyarakat Desa Totolisi dalam mendukung program Revulusi Biru Pemkab Majene," ujar Suardi.

Dia berharap organisasi perangkat daerash (OPD) terkait dapat memberikan bantuan kepada  nelayan berupa pelampung dan kapal nelayan.

Camat Sendana Albar Muztar mengatakan, program yang dilaksanakan di desa tersebut merupakan sinergitas antara pemerintah desa dan Pemkab Majene.

"Selama ini banyak nelayan asal Sendana yang hilang atau kecelakaan di laut, sehingga sangat dibutuhkan GPS untuk memantau keberadaan nelayan selama di laut," terang Albar Muztar.

Bupati Majene Fahmi Massiara sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan pemerintah Desa Totolisi Sendana. Hal tersebut   sebagai bentuk kepedulian dari pemeritah Desa Totolisi terhadap warganya.

"Nelayan saat ini cukup banyak yang pergi melaut dan biasanya mereka hanya melaut sendiri, sehingga bila terjadi kecelakaan susah untuk diselamatkan," katanya.

Fahmi Massiara mengakui tidak semua desa mempunyai program seperti yang dilakukan oleh Kepala Desa Totolisi dan ini yang ditangkap oleh  Kades dengan menyalurkan bantuan langsung ke warganya.

"Saya berharap apa yang telah diterima ini, dapat dimanfaatkan sebaik baiknya dan harus dipelihara dengan baik," kata Fahmi Massiara.
 

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024