Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro melaju ke babak dua Yuzu Indonesia Masters 2019 setelah mengatasi permainan atlet muda asal Singapura Koh Jia Wei Joel.

Sony memenangi pertandingan setelah berjuang selama 59 menit lewat permainan tiga gim yang cukup alot dengan skor 18-21, 21-12, 21-17.

"Dia pemain muda, bermain cepat. Kemudian ada kendala di kok, terlalu kencang. Sehingga gim pertama masih menyesuaikan," kata Sony, usai pertandingan yang digelar di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.

Sejak gim pertama, permainan kedua pebulu tangkis tersebut berlangsung sangat ketat. Namun, Sony, yang sudah bukan lagi atlet pelatnas itu, harus menerima kenyataan tertinggal jauh dari lawannya hingga interval pertama, dengan skor 11-5 untuk keunggulan Koh Jia Wei.

Kemudian, banyak pengembalian bola dari Sony keluar lapangan sehingga menguntungkan lawan. Sony sempat mengejar ketertinggalan dan bahkan menyamakan skor menjadi 18-18 memasuki akhir pertandingan.

Namun, pada gim pertama tersebut peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu harus mengakui keunggulan lawannya dan menyerah dengan skor 21-18.

"Tidak bisa dikatakan menang mudah, melawan pemain muda. Semua bisa terjadi," ujar Sony, yang telah memasuki usia 35 tahun pada Juli lalu itu.

Memasuki gim kedua, Sony mulai melakukan adaptasi terhadap permainan cepat lawannya.  Lewat reli-reli panjang, Sony membalikkan keadaan hingga unggul 15-7 sebelum mengakhiri gim kedua dengan skor 21-12.

Pada awal gim ketiga, Sony sempat beberapa kali melakukan kesalahan dalam pengembalian bola, dan membuatnya tertinggal dengan skor 4-0. Namun, akhirnya Sony mampu mengejar dan menyamakan kedudukan 6-6.

Permainan berlangsung sangat ketat di gim penentuan tersebut. Saling mengejar poin antara kedua pemain tidak terhindarkan hingga kedudukan 17-17. Dari titik itu, akhirnya Sony mampu menguasai permainan dan meraih empat poin terakhir untuk menyudahi perlawanan Koh Jia Wei dengan angka 21-17.

Di babak kedua, Sony akan menghadapi pebulu tangkis muda senegara, Muhammad Febriansyah.
 


Pewarta : Vicki Febrianto
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024