Makassar (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bosowa (Unibos), Makassar, Sulawesi Selatan Djafar Abdoel Aziz Hamid berhasil menerbitkan buku karya kumpuln puisinya yang pertama dengan judul “Melawan Badai Zaman”.

Buku yang terbit pada November tahun 2019 itu berfokus pada kumpulan puisi dan prosa yang berhasil dirilis penulis bersama Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unibos Dr Asdar, M.Pd di Auditorium Aksa Mahmud Lantai 9 Gedung II Unibos dengan disaksikan para dosen dan mahasiswa FKIP Unibos, Makassar, Selasa.

Djafar Doel sapaan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sastra dan Bahasa Indonesia itu menuliskan kumpulan karyanya dalam sebuah buku yang terdiri atas sebanyak  48 puisi, 28 prosa, dan 77 judul hasil pemikirannya.

Selain menulis buku, mahasiswa kelahiran Papilawe 7 November asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini juga gemar menuliskan ide-ide ceritanya dan imajinasinya melalui tulisan blog dan puitisasi di media sosial.

“Awalnya saya memilih menulis karena ini bentuk dedikasi saya tentang bagaimana saya sangat mencintai karya-karya sastra. Ini juga memotivasi saya untuk memberikan karya yang bisa dikenang masyarakat Indonesia agar kelak nama saya tetap hidup digenerasi selanjutnya.

Menurutnya, selain menuangkan ide, tulisan yang diterbitkan ini juga menjadi salah satu cara agar namanya kelak tetap selalu terkenang.

"Melawan Badai Zaman", kata Djafar, merupakan ide imajinasi tentang sebuah perjuangan, harapan, kehidupan, cinta dan perlawanan tentang zaman saat ini.

Buku ini diterbitkan setelah menulis tulisan di blog dan media sosial yang jumlahnya jika ditotal telah mencapai 2.222 karya puisi dan prosa secara online.

“Melalui tulisan ini saya berharap semoga dapat memotivasi para generasi untuk lebih giat membaca dan menulis. Karena hanya dengan dua jalan ini pikiran dapat lebih terbuka dan kita dapat saling berbagi pemikiran melalui sebuah karya," katanya.

"Mungkin memang kebanyakan orang bingung ingin memulai menulis dari mana, tetapi jika minat menulis masih ada maka cobalah menuangkannya. Karena karya hanya akan jadi apabila telah dituangkan, bukan hanya dalam pikiran," demikian Djafar Abdoel Aziz Hamid.
 

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024