Makassar (ANTARA News) - Jumlah partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 10 kabupaten di Sulawesi Selatan, diprediksi tidak mencapai 100 persen akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu. 

Sekretaris KPU Sulsel Annas GS di Makassar, Rabu, mengatakan, hujan bisa menjadi salah satu penyebab menurunnya antusiasme warga mendatangi tempat-tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya.

"Hujan sudah turun sejak pagi hari. Ini akan jadi masalah, tapi saya tetap berharap hal itu tidak menyurutkan antusiasme pemilih," katanya.

Selain hujan, faktor berbedanya domisili dan lokasi kerja pemilih juga dinilai menjadi penyebab turunnya tingkat kunjungan pemilih ke TPS. 

Dia menjelaskan, banyak pemilih yang berdomisili di Kabupaten Gowa dan Maros namun bekerja di Makassar, sehingga mereka mempertimbangkan untuk mendatangi TPS saat jam istirahat kerja.

"Pilkada serentak ini berlangsng bertepatan dengan hari kerja. Jadi kemungkinan mereka terlambat ke TPS atau bahkan tidak datang sama sekali," ujarnya.

Sebanyak 10 kabupaten di Provinsi Sulsel serentak menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada), Rabu, yakni Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Barru, Soppeng, Pangkajene Kepulauan, Maros, Gowa, Bulukumba dan Selayar.

Pilkada serentak tersebut diikuti 55 pasangan calon bupati dan wakil bupati, memperebutkan sekitar dua juta suara pemilih. Empat orang diantara calon tersebut merupakan calon bupati incumbent.

Kandidat terbanyak terdapat di Luwu Utara dengan jumlah sembilan pasangan calon, sedangkan Selayar hanya diikuti tiga pasangan calon. (T.KR-AAT/F003)   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024