Makassar (ANTARA) - Staf Ahli Bidang Ekonomi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Republik Indonesia Razilu yang didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel Harun Sulianto dan Kepala Lapas Kelas I Makassar Robianto meninjau pabrik garmen yang ada di Lapas Kelas I Makassar, pada Jumat (28/8/2020).
Staf Ahli mengapresiasi adanya pabrik garmen di Lapas Makassar itu.
Menurut dia, hal ini merupakan pembinaan yang sangat positif dan bermanfaat bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
"Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan saat ini tidak bisa dipandang bahwa aktofitasnya di Lapas Hanya Makan dan Tidur tetapi saat ini mereka sangat poduktif," kata Razilu.
"Inilah bentuk pembinaan yang luar biasa di Lapas Kelas I Makasaar. Mereka memproduksi 150 Pcs baju, 1000 masker, dan pakaian lainnya sesuai dengan pesanan yang nantinya akan didistribusikan ke pasar-pasar," ujar Razilu menambahkan.
Razilu juga mengatakan pembinaan di Lapas merupakan bentuk didikan kreatif agar mereka memiliki keahlian khusus terutama di bidang menjahit.
Ia berharap agar pembinaan seperti ini terus ditingkatkan karena nantinya akan menjadi bekal setelah keluar dari Lapas Makassar.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah juga mengapresiasi atas peningkatan kreatifitas WBP dalam memproduksi garmen.
"Dulu memproduksi APD dan Masker, sekarang juga memproduksi baju yang mirip dengan baju yang digunakan para artis. Hal ini adalah pembinaan yang hebat dan luar biasa," kata Harun.
Razilu dan Harun juga menyempatkan diri meninjau dapur, blok Hunian WBP dan ikut shalat Jumat berjamaah dengan WBP.
Staf Ahli mengapresiasi adanya pabrik garmen di Lapas Makassar itu.
Menurut dia, hal ini merupakan pembinaan yang sangat positif dan bermanfaat bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
"Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan saat ini tidak bisa dipandang bahwa aktofitasnya di Lapas Hanya Makan dan Tidur tetapi saat ini mereka sangat poduktif," kata Razilu.
"Inilah bentuk pembinaan yang luar biasa di Lapas Kelas I Makasaar. Mereka memproduksi 150 Pcs baju, 1000 masker, dan pakaian lainnya sesuai dengan pesanan yang nantinya akan didistribusikan ke pasar-pasar," ujar Razilu menambahkan.
Razilu juga mengatakan pembinaan di Lapas merupakan bentuk didikan kreatif agar mereka memiliki keahlian khusus terutama di bidang menjahit.
Ia berharap agar pembinaan seperti ini terus ditingkatkan karena nantinya akan menjadi bekal setelah keluar dari Lapas Makassar.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah juga mengapresiasi atas peningkatan kreatifitas WBP dalam memproduksi garmen.
"Dulu memproduksi APD dan Masker, sekarang juga memproduksi baju yang mirip dengan baju yang digunakan para artis. Hal ini adalah pembinaan yang hebat dan luar biasa," kata Harun.
Razilu dan Harun juga menyempatkan diri meninjau dapur, blok Hunian WBP dan ikut shalat Jumat berjamaah dengan WBP.