Makassar (ANTARA) - Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi UMKM Supomo mengatakan, dari Rp1 triliun dana yang disiapkan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga kini sudah tersalurkan 87,5 persen atau Rp875 miliar.

Hal itu dikemukakan Supomo pada acara Sinergitas LPDB-KUMKM dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di Kota Makassar, Sulsel, Selasa.

Dia mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah memberikan amanah pada LPDB-KUMKM untuk menyalurkan dana stimulan ekonomi untuk membantu koperasi dan UMKM bangkit kembali setelah terdampak COVID-19.

Menurut dia, bantuan dana bergulir itu hanya dikenakan bunga yang sangat rendah yakni 3 persen atau jauh lebih rendah dibandingkan modal usaha yang diberikan sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

"Jadi kami diminta untuk mendukung program PEN pemerintah untuk menjangkau koperasi dan UMKM di daerah," katanya.

LPDB yang ada di Jakarta tentu tidak dapat menjangkau semua koperasi dan UMKM yang ada di Sulsel, sehingga sangat tepat jika bersinergi dengan Pemda dan Kejati di Sulsel untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat di daerah ini.

Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Irdrawan.

Dia mengatakan, LPDB-KUMKM mendapat amanah dari pemerintah untuk membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Jadi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional LPDB-KUMKM ini hadir juga di Kota Makassar, Sulsel untuk membantu koperasi dan UMKM," katanya.

Hal tersebut dengan pertimbangan bawha di tengah pandemi COVID-19 ini banyak sektor usaha dan pelaku usaha yang terdampak dari sekitar 64 juta UMKM secara nasional, termasuk koperasi yang anggotanya sebagian besar adalah UMKM.

Sementara itu, berdasarkan data LPDB-KUMKM diketahui, sejak 2008 hingga tahun 2020, LPDB-KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sekitar Rp11,3 triliun menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia.

Khusus untuk jumlah realisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM di Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan mencapai Rp955 miliar. Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Irdrawan.
pada acara Sinergitas LPDB-KUMKM dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (29/9/2020). ANTARA Foto/ Suriani Mappong

Sementara itu, Sekda Pemprov Sulsel Abd Hayat Gani mengatakan, upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan ekspor. Termasuk mendorong masuknya investor dengan memangkas birokrasi yang berbelit-belit.

Mencermati upaya tersebut, lanjut dia, Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah optimistis dapat meraih pertumbuhan ekonomi 6,1 persen pada 2021.

Sedang salah seorang calon penerima bantuan stimulan PEN, Tuti Supratianingsih yang juga Ketua Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Negeri Makassar mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan bantuan stimulan ekonomi untuk membantu anggotanya yang sebagian besar adalah UMKM.

"Jadi selain angota kami pegawai, office boy, pegawai kontrak, juga mereka yang jual-jualan di kantin, mereka juga membuat usaha untuk menghidupi keluarganya," katanya.






 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024