Makassar (ANTARA News) - Nilai investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tangka Manipi mencapai sekitar Rp280 miliar atau 22,5 juta dolar Amerika hasil patungan perusahaan asal Norwegia.
PLTA Tangka Manipi Sinjai tersebut diresmikan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa.
Presiden Direktur PT. Sulawesi Mini Hydro Power, Knut Fossum pada peresmian PLTA Tangka Manipi di rumah jabatan Gubernur Sulsel di Makassar mengatakan, proyek ini merupakan proyek pembangkit Norwegia pertama di Indonesia.
"Sejumlah uji coba telah dilakukan empat hingga lima bulan sebelum peresmian dan telah memberikan pasokan listrik ke Kabupaten Bulukumba," katanya.
Pembangkit yang dibangun di Desa Tassililu, Sinjai Barat berkapasitas 10 megawatt ini, terakhir kali di uji coba pada lima minggu yang lalu dan memasok kebutuhan listrik di Kabupaten Bulukumba dan Sinjai.
"Kita mencoba dengan pembangkit kecil, sebelum membangun yang besar," ujarnya yang menambahkan bahwa Sulsel memiliki potensi besar untuk perkembangan pembangkit listrik lainnya.
Indonesia, katanya, adalah negara kaya dan makmur dengan banyak sumber daya alam, pihaknya ingin mencoba membangun dan mengawali dengan pembangkit kecil dan selanjutnya akan membangun pembangkit yang lebih besar.
Dalam pengoperasiannya, pembangkit ini menggunakan tenaga lokal dan menghormati persamaan hak dengan menunjuk wanita sebagai manajer umum.
"Orang Sulsel memiliki kemampuan yang sangat baik di bidangnya dengan membantu proses dan operasional pembangkit. Kami juga bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk analisis mengenai dampak lingkungan dan kami puas dengan hasilnya," ujarnya.
Harapannya, keberadaan pembangkit ini dapat menjadi awal kerja sama yang baik dan berkesinambungan dengan PLN.(T.KR-RY/S016)
PLTA Tangka Manipi Sinjai tersebut diresmikan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Sinjai Andi Rudiyanto Asapa.
Presiden Direktur PT. Sulawesi Mini Hydro Power, Knut Fossum pada peresmian PLTA Tangka Manipi di rumah jabatan Gubernur Sulsel di Makassar mengatakan, proyek ini merupakan proyek pembangkit Norwegia pertama di Indonesia.
"Sejumlah uji coba telah dilakukan empat hingga lima bulan sebelum peresmian dan telah memberikan pasokan listrik ke Kabupaten Bulukumba," katanya.
Pembangkit yang dibangun di Desa Tassililu, Sinjai Barat berkapasitas 10 megawatt ini, terakhir kali di uji coba pada lima minggu yang lalu dan memasok kebutuhan listrik di Kabupaten Bulukumba dan Sinjai.
"Kita mencoba dengan pembangkit kecil, sebelum membangun yang besar," ujarnya yang menambahkan bahwa Sulsel memiliki potensi besar untuk perkembangan pembangkit listrik lainnya.
Indonesia, katanya, adalah negara kaya dan makmur dengan banyak sumber daya alam, pihaknya ingin mencoba membangun dan mengawali dengan pembangkit kecil dan selanjutnya akan membangun pembangkit yang lebih besar.
Dalam pengoperasiannya, pembangkit ini menggunakan tenaga lokal dan menghormati persamaan hak dengan menunjuk wanita sebagai manajer umum.
"Orang Sulsel memiliki kemampuan yang sangat baik di bidangnya dengan membantu proses dan operasional pembangkit. Kami juga bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin untuk analisis mengenai dampak lingkungan dan kami puas dengan hasilnya," ujarnya.
Harapannya, keberadaan pembangkit ini dapat menjadi awal kerja sama yang baik dan berkesinambungan dengan PLN.(T.KR-RY/S016)