Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan terus berupaya mempersiapkan komoditi kopi yang layak diekspor pada 2023.
Bupati Sinjai Andi Seto Asapa melalui keterangannya yang diterima di Makassar, Kamis, mengatakan menjaga dan terus berupaya meningkatkan kualitas komoditi kopi yang ditargetkan diekspor pada 2023 terus dilakukannya.
"Kalau dari rasa dan brand itu sudah terkenal untuk kopi kita. Kita ada dua brand kopi yang terkenal, kopi manipi dan kopi borong. Ini yang kami persiapkan untuk diekspor tahun depan," ujarnya.
Andi Seto mengatakan target untuk mengekspor kopi dari Sinjai merupakan bagian dari terobosan dalam pengembangan industri hasil pertanian sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan petani di daerah itu.
Apalagi, kata dia, dua merk kopi dari Sinjai yakni Kopi Manipi dan Kopi Borong sudah dikenal masyarakat luas di dalam negeri sehingga sudah saatnya komoditi unggulan daerah ini dipasarkan di luar negeri.
"Insya Allah, mohon doanya. Mudah-mudahan upaya pengembangan kopi yang sudah kita lakukan beberapa tahun ini sudah bisa kita ekspor tahun depan. Ini upaya kita meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kita," katanya.
Kasubag Program, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sinjai Laode Ahmad Patu mengemukakan upaya nyata untuk mencapai target ekspor kopi di 2023 telah dilakukan sejak beberapa tahun belakangan ini.
Upaya dimaksud antara lain sejak empat tahun terakhir mulai digencarkan pengembangan tanaman kopi dengan menanam satu juta pohon serta membangun komunikasi dengan pihak luar terkait pasar ekspor.
"Pengembangan komoditi kopi sudah dilakukan, sudah tertanam satu juta pohon hingga tahun 2021, langkah itu sudah kita lakukan hingga membangun pasarnya melalui Disperindag sehingga tahun 2023, Insya Allah, Sinjai sudah bisa ekspor," tuturnya.
Upaya lainnya, kata Laode, dalam waktu dekat Indikasi Geografis (IG) Kopi Sinjai segera terbit. Dengan begitu kualitas dan mutu kopi yang dihasilkan di Bumi Panrita Kitta’ Kabupaten Sinjai diakui dan siap bersaing di pasar global.
"Kita ini sudah di ujungnya. Jika tak ada aral melintang IG kita segera terbit. IG itu semacam sertifikat sehingga kualitas dan mutu kopi kita diakui dunia dan dapat bersaing di pasar global. Itu sudah menjadi cita-cita pak bupati," terangnya.
Adapun sentra komoditi kopi yang saat ini tengah dikembangkan untuk target ekspor 2023, berada di Kecamatan Sinjai Borong dan Kecamatan Sinjai Barat yang dikenal dengan daerah produksi kopi terbaik.
Menurut dia, setiap tahunnya Pemkab Sinjai menyerahkan puluhan ribu pohon kopi kepada kelompok tani dalam upaya pengembangan komoditi kopi di dua kecamatan Sinjai Borong dan Sinjai Barat.
Dari Data DTPHP Sinjai luas lahan komoditi kopi di dua kecamatan tersebut mencapai 3.970 Hektare. Sedangkan total produksi komoditi kopi tahun 2021 sebanyak 1.870 ton dengan jenis varietas dominan kopi arabika.
Berita Terkait
BPS Sinjai mencatat penurunan angka kemiskinan 5 tahun terakhir
Kamis, 14 Maret 2024 2:50 Wib
Kapolres: Dalang kericuhan di KPU Sinjai menyerahkan diri
Kamis, 7 Maret 2024 9:13 Wib
Polisi amankan tujuh terduga provokator saat rekapituasi suara di KPU Sinjai
Sabtu, 2 Maret 2024 16:44 Wib
Ketua KPU Sinjai optimistis jadi percontohan pemilu damai
Minggu, 11 Februari 2024 10:25 Wib
Kemenkumham Sulsel dorong Rutan Sinjai dan Jeneponto jadi role model pelayanan publik berbasis HAM
Kamis, 1 Februari 2024 8:33 Wib
Pemkab Sinjai gelar pasar murah dukung pemprov menjaga inflasi
Rabu, 17 Januari 2024 20:09 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel ajak Forum CSR bantu sarana Pulau Sembilan
Selasa, 26 Desember 2023 16:29 Wib
Kaper Perwakilan BKKBN Sulsel kukuhkan PJ Bupati Sinjai sebagai BAAS
Selasa, 12 Desember 2023 21:05 Wib