Kediri (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, KH Zainuddin Djazuli wafat setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di rumah sakit wilayah Tulungagung, karena sakit yang dideritanya.
Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, salah satu kerabat membenarkan tentang wafatnya KH Zainuddin Djazuli, pada Sabtu. Namun, ia meminta semua santri, alumni, maupun wali santri untuk tidak menghadiri prosesi pemakaman.
"Assalamu alaikum warohmatullahiwabarokatuh, innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sampun kapundut guru kito, tiyang sepah kito, mbah KH Zainuddin Djazuli (telah meninggal dunia guru kita, orang tua kita, mbah KH Zainuddin Djazuli). Kepada semua santri, alumni, wali santri, simpatisan, para muhibbin Pondok Pesantren Al Falah Ploso dengan hormat kami meminta untuk tidak menghadiri prosesi pemakaman mbah KH Zainuddin Djazuli," kata Gus Kautsar, sapaan akrabnya, mewakili keluarga dalam pernyataan lewat video di Kediri, Sabtu.
Ia juga meminta semua pihak agar mendoakan almarhum KH Zainuddin Djazuli dari rumah masing-masing demi kebaikan bersama. Ia juga berterima kasih kepada seluruh santri, alumni dan sebagainya atas doa yang diberikan.
Sebelumnya, KH Zainuddin Djazuli sempat dirawat di sebuah rumah sakit wilayah Tulungagung karena sakit yang dideritanya pada awal pekan ini. Namun, setelah perawatan yang diterima, kiai yang akrab disapa Gus Dien tersebut wafat.
Sesuai dengan rencana, jenazah juga langsung dikebumikan di makam di area pesantren, tepatnya di samping Masjid PP Al Falah. Di lokasi tersebut juga ada makam KH Djazuli Utsman dan ibu Nyai Hj Rodliyah Djazuli.
Wafatnya Gus Dien juga menjadi duka mendalam bagi keluarga, santri, hingga alumni. Para santri juga sudah menyiapkan rencana pemakaman almarhum, yang juga segera dilakukan.
M Irfan Ilmie, salah satu alumni santri PP Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri mengaku sangat kehilangan. Walaupun kini bekerja di luar negeri, ia tetap mempunyai hubungan yang baik dengan pesantren.
"Beliau salah satu ulama yang mampu memodernisasi pondok pesantren salaf di Jawa," kata Irfan.
Gus Dien adalah putra pertama pendiri PP Al Falah, Ploso, KH Djazuli Utsman. Gus Dien adalah kakak kandung ulama nyentrik KH Hamim Djazuli atau yang akrab disapa Gus Miek. Setahun sebelumnya adik beliau, KH Fuad Mun'im Djazuli juga wafat.
PP Al Falah, Ploso, merupakan pondok pesantren salaf termuda di Jawa karena baru dua generasi. Kini tinggal dua adik beliau yang mengasuh PP Al Falah yakni KH Nurul Huda Djazuli dan Ibu Nyai Hj Badriyah Djazuli. Tiga adik beliau, yakni KH Fuad, KH Munif Djazuli dan Gus Miek telah lebih dulu wafat.
Gus Muhammad Abdurrahman Al Kautsar, salah satu kerabat membenarkan tentang wafatnya KH Zainuddin Djazuli, pada Sabtu. Namun, ia meminta semua santri, alumni, maupun wali santri untuk tidak menghadiri prosesi pemakaman.
"Assalamu alaikum warohmatullahiwabarokatuh, innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sampun kapundut guru kito, tiyang sepah kito, mbah KH Zainuddin Djazuli (telah meninggal dunia guru kita, orang tua kita, mbah KH Zainuddin Djazuli). Kepada semua santri, alumni, wali santri, simpatisan, para muhibbin Pondok Pesantren Al Falah Ploso dengan hormat kami meminta untuk tidak menghadiri prosesi pemakaman mbah KH Zainuddin Djazuli," kata Gus Kautsar, sapaan akrabnya, mewakili keluarga dalam pernyataan lewat video di Kediri, Sabtu.
Ia juga meminta semua pihak agar mendoakan almarhum KH Zainuddin Djazuli dari rumah masing-masing demi kebaikan bersama. Ia juga berterima kasih kepada seluruh santri, alumni dan sebagainya atas doa yang diberikan.
Sebelumnya, KH Zainuddin Djazuli sempat dirawat di sebuah rumah sakit wilayah Tulungagung karena sakit yang dideritanya pada awal pekan ini. Namun, setelah perawatan yang diterima, kiai yang akrab disapa Gus Dien tersebut wafat.
Sesuai dengan rencana, jenazah juga langsung dikebumikan di makam di area pesantren, tepatnya di samping Masjid PP Al Falah. Di lokasi tersebut juga ada makam KH Djazuli Utsman dan ibu Nyai Hj Rodliyah Djazuli.
Wafatnya Gus Dien juga menjadi duka mendalam bagi keluarga, santri, hingga alumni. Para santri juga sudah menyiapkan rencana pemakaman almarhum, yang juga segera dilakukan.
M Irfan Ilmie, salah satu alumni santri PP Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri mengaku sangat kehilangan. Walaupun kini bekerja di luar negeri, ia tetap mempunyai hubungan yang baik dengan pesantren.
"Beliau salah satu ulama yang mampu memodernisasi pondok pesantren salaf di Jawa," kata Irfan.
Gus Dien adalah putra pertama pendiri PP Al Falah, Ploso, KH Djazuli Utsman. Gus Dien adalah kakak kandung ulama nyentrik KH Hamim Djazuli atau yang akrab disapa Gus Miek. Setahun sebelumnya adik beliau, KH Fuad Mun'im Djazuli juga wafat.
PP Al Falah, Ploso, merupakan pondok pesantren salaf termuda di Jawa karena baru dua generasi. Kini tinggal dua adik beliau yang mengasuh PP Al Falah yakni KH Nurul Huda Djazuli dan Ibu Nyai Hj Badriyah Djazuli. Tiga adik beliau, yakni KH Fuad, KH Munif Djazuli dan Gus Miek telah lebih dulu wafat.