Ine hidupkan Cut Nyak Dhien di Rotterdam
Makassar (Antaranews Sulsel) - Seniman Indonesia Ine Febriyanti akan menghidupkan sosok pahlawan perempuan Cut Nyak Dhien dalam pentas monolog di Benteng Fort Rotterdam Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis malam.
Director Makassar International Writers Festival Lily Yulianti Farid di Makassar, mengatakan monolog dari Ine Febriyanti pada Kamis malam berlangsung selama 45 menit dan tentunya layak untuk disaksikan bersama.
"Kebetulan Ine Febriyanti memiliki agenda tur ke-10 kota di Indonesia, makanya kami mengajaknya bekerjasama untuk sekaligus memeriahkan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2018," katanya.
Selain Makassar, penampilan monolog Ine Febriyanti yang mengangkat sosok Cut Nyak Dhien itu lebih dulu telah disaksikan di beberapa daerah seperti di Gianyar, Bali.
Selanjutnya akan tampil di Solo, Surabaya, Kudus, asikmalaya, Bandung , Medan, Padang, dan berakhir di Padang Panjang pada September 2018.
Monolog Cut Nyak Dhien tentunya mengangkat sisi lain dari Cut Nyak Dhien sebagai seorang istri yang juga dikenal sebagai seorang perempuan pejuang perkasa.
Cut Nyak Dhien merupakan perempuan asal Nanggroe Aceh Darussalam yang pantang menyerah melawan penjajah. Selain pementasan, Ine juga menghadirkan workshop yang ditujukan bagi generasi muda yang memiliki bakat dan minat terhadap seni teater khususnya monolog.
"Jadi penampilan Ine Febriyanti dengan monolog di Benteng Rotterdam merupakan satu dari beberapa kegiatan MIWF yang kita laksanakan pada tahun ini. Kami tentunya bersyukur bisa pula berkolaborasi dengan Ine Febriyanti," jelasnya.
Selain penampilan Ine Febryanti, MIWF 2018 ini juga menggelar berbagai kegiatan seperti talkshow, seminar, pertunjukan seni, workshop, diskusi panel hingga beda buku.
"Untuk kegiatan MIWF 2018 di Makassar menghadirkan berbagai kegiatan diberbagai tempat seperti di Unhas, Unismuh, UNM ataupun IUN Alauddin. Adapun untuk pusat penyelenggaraan kita gelar di Benteng Rotterdam yang menampilan berbagai pertunjukan termasuk salah satunya monolog dari Ine Febriyanti," ujar dia. ***3***
Director Makassar International Writers Festival Lily Yulianti Farid di Makassar, mengatakan monolog dari Ine Febriyanti pada Kamis malam berlangsung selama 45 menit dan tentunya layak untuk disaksikan bersama.
"Kebetulan Ine Febriyanti memiliki agenda tur ke-10 kota di Indonesia, makanya kami mengajaknya bekerjasama untuk sekaligus memeriahkan Makassar International Writers Festival (MIWF) 2018," katanya.
Selain Makassar, penampilan monolog Ine Febriyanti yang mengangkat sosok Cut Nyak Dhien itu lebih dulu telah disaksikan di beberapa daerah seperti di Gianyar, Bali.
Selanjutnya akan tampil di Solo, Surabaya, Kudus, asikmalaya, Bandung , Medan, Padang, dan berakhir di Padang Panjang pada September 2018.
Monolog Cut Nyak Dhien tentunya mengangkat sisi lain dari Cut Nyak Dhien sebagai seorang istri yang juga dikenal sebagai seorang perempuan pejuang perkasa.
Cut Nyak Dhien merupakan perempuan asal Nanggroe Aceh Darussalam yang pantang menyerah melawan penjajah. Selain pementasan, Ine juga menghadirkan workshop yang ditujukan bagi generasi muda yang memiliki bakat dan minat terhadap seni teater khususnya monolog.
"Jadi penampilan Ine Febriyanti dengan monolog di Benteng Rotterdam merupakan satu dari beberapa kegiatan MIWF yang kita laksanakan pada tahun ini. Kami tentunya bersyukur bisa pula berkolaborasi dengan Ine Febriyanti," jelasnya.
Selain penampilan Ine Febryanti, MIWF 2018 ini juga menggelar berbagai kegiatan seperti talkshow, seminar, pertunjukan seni, workshop, diskusi panel hingga beda buku.
"Untuk kegiatan MIWF 2018 di Makassar menghadirkan berbagai kegiatan diberbagai tempat seperti di Unhas, Unismuh, UNM ataupun IUN Alauddin. Adapun untuk pusat penyelenggaraan kita gelar di Benteng Rotterdam yang menampilan berbagai pertunjukan termasuk salah satunya monolog dari Ine Febriyanti," ujar dia. ***3***