Makassar (ANTARA) - Dua kandidat kepala desa yang kalah menyuruh orang membongkar sejumlah rumah warga yang berdiri di atas tanahnya karena tidak mendukungnya saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, pada 15 November 2021 di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. 

"Iya benar, ada rumah dibongkar, sekitar sembilan rumah. Ada di dua dusun, kemarin kejadiannya," ujar Kapolres Jeneponto AKBP Yudha Kesit Deijayanto saat dikonfirmasi wartawan dari Makassar, Rabu. 

Ia mengatakan pembongkaran rumah tersebut dilakukan warga yang menempati lahan milik calon kepala desa diduga tidak mendukungnya, kemudian belakang tidak terpilih karena beda pilihan.

Pembongkaran rumah tersebut terjadi di Dusun Bungung Labuang dan Dusun Kawaka, Desa Punagayya, Kecamatan Bangkala. 

Lahan yang ditempati warga tersebut milik Aldin Daeng Gassing yang maju sebagai calon Kepala Desa Punagayya, namun kalah. Pilkades itu dimenangkan Andi Mustamu Arafah yang menang tipis dari pesaingnya. 

"Memang sebelum ada Pilkades, warga sudah buat perjanjian dengan punya tanah, ada sekitar 40 rumah di sana. Intinya, silahkan menempati, nanti kalau butuh lahannya silahkan tidak tinggal lagi di lahan itu. Ada kata seperti itu di perjanjian," ujar AKBP Yudha. 

Selain itu, pemilik lahan memang memiliki lahan yang luas di dua dusun tersebut dan awalnya mempersilahkan warga tinggal di situ. Tetapi belakangan saat maju menjadi calon kepala desa, tidak mendapat dukungan suara, tapi memilih orang lain, sehingga dianggap tidak mendukungnya. 

"Kan namanya orang memberikan rezeki (lahan) silahkan buat disitu (rumah) di lahan saya. Yang namanya mungkin perasaan orang sudah punya hati tapi orang itu tidak setia, kan ada rasa kekecewaan seperti itu. Begitu kira-kira intinya," ujarnya. 
  Suasana pembongkar rumah berada dilahan milik Calon Kepala Desa yang kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa (16/11/2021). FOTO/HO-Dokumentasi warga.


Ditempat terpisah, kejadian serupa pembongkaran rumah warga karena beda pilihan di Pilkades Jeneponto juga terjadi di Desa Palajau, Kecamatan Arungkeke. 

Pemilik lahan, Harianto Toto yang maju sebagai calon kepala desa setempat kalah dalam pertarungan. Ia menuding warga yang mendiami lahan miliknya khianat dengan mendukung kandidat lain hingga dirinya gagal terpilih. 

"Memang benar ada pembongkaran rumah. Tadi di bongkar sendiri oleh penghuninya bernama Liwang. Kata Liwang waktu ditanya memilih siapa, jawabnya pak Harianto," tutur Kapolsek Arungkeke, AKP Muhammad Adam saat dikonfirmasi. 

Pembongkaran rumah itu dilakukan Liwang secara sukarela demi menghindari masalah, sebab sudah mendengar desas desus terkait infomasi pemilik lahan akan mengambil lahannya kembali karena kalah bertarung di Pilkades.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025