Makassar (ANTARA News) - Lembaga perbankan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bertekad memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat melalui gerakan inklusi keuangan atau bank untuk semua.

Kepala Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sulsel Lambok A Siahaan di Makassar, Kamis, pada pembukaan Banking Expo 2011, menjelaskan, dari delapan juta lebih penduduk di Sulsel, sebanyak 3,4 juta atau 42,6 persen telah memiliki rekening di bank.

Sementara, rasio penyaluran kredit baru sekitar 10 persen atau baru menjangkau 847 ribu orang. Data ini menunjukkan bahwa masih cukup banyak masyarakat belum terjangkau layanan perbankan.

Program tabunganku yang berjalan sejak 2010 hingga triwulan III 2011 menghimpun dana masyarakat sebesar Rp33,35 miliar dengan 35.341 rekening.

Melalui kebijakan inklusi keuangan diharapkan dapat semakin memberikan kemudahan akses layanan keuangan masyarakat secara luas.

Sehingga keterlibatan masyarakat luas dalam sistem perekonomian dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk pengentasan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi juga semakin merata.

Aset bank umum di provinsi Sulsel mencapai Rp60,46 triliun atau tumbuh sebesar 23,55 persen dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp41 triliun atau tumbuh 20,96 persen serta rasio penyaluran kredit sebesar 130 persen, mencapai Rp53,4 triliun yang didominasi sektor properti.

Pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan III, 2011 mencapai 8,35 persen diantaranya didorong sektor investasi, konsumsi, pertanian, pengolahan dan keuangan dengan tingkat inflasi 3, 37 persen.

Kondisi ekonomi wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua, kata Pimpinan Bank Indonesia (BI) Makassar ini, juga mengalami perkembangan yang menggembirakan, pada triwulan III, 2011 mencapai 7,62 persen meningkat dibandingkan triwulan II sebesar 7,73 persen dengan inflasi 3,26 persen.

Dari 10 provinsi di Sulawesi, Maluku dan Papua hanya tiga provinsi yang angka inflasi-nya melebihi nasional atau di atas 4,61 persen yaitu Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Maluku Utara.

Pertumbuhan perbankan di Sulawesi, Maluku dan Papua juga menunjukkan peningkatan yang semakin baik. Aset perbankan tumbuh 24,3 persen menjadi Rp167,7 triliun dan DPK tumbuh 22,8 persen menjadi Rp116,7 triliun.

Penyaluran kredit sebesar 34,9 persen atau senilai Rp126 triliun dengan rasio penyaluran sebesar 107,98 persen.

Banking Expo yang digelar 17-20 November 2011 dibuka dengan seminar nasional tentang Inklusi Keuangan sebagai Langkah Nyata Mendorong Ekonomi kawasan Timur Indonesia.

Narasumber seminar tersebut Pengamat Ekonomi Faizal Basri, Peneliti Eksekutif Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Pungki Wibowo, Direktur Utama BTN Iqbal Latanro dan tokoh wirausaha sosial Masril Koto.

Seminar diantaranya diikuti oleh Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Pinrang Aslam Patonangi dan Wakil Wali Kota Makassar Supomo Guntur, Pimpinan BI se-Sulawesi, Maluku dan Papua. Sedangkan pameran diikuti oleh 27 bank. (T.KR-RY/B012)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024