Maros (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maros mereplikasi inovasi pelayanan publik tahun 2022 untuk menekan angka kemiskinan dan stunting.

Hal itu dikemukakan Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari di Maros, Senin.

Dia mengatakan, penandatanganan Komitmen Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 telah dilakukan bersama Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel Abdul Hayat dan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB RI Diah Natalisa pada medio Desember 2021.

"Kini tinggal penerapannya pada 2022 untuk mereplikasi terkait program untuk penanggulangan kemiskinan dan pencegahan stunting," katanya.

Program yang direplikasi tersebut telah berhasil diterapkan di daerah lain, sehingga kelak Maros juga dapat mengikuti jejaknya.

Terdapat 5 program yang ditawarkan ke Kementerian Pan-RB, namun baru dua yang diakomodir yakni Laboratorium Kemiskinan dan Ayo Ceting yang siap diterapkan di Maros.

Menurut Suhartina, program yang direplikasi ini akan disesuaikan dan dimodifikasi sesuai kebutuhan di Maros misalnya program Ayo Ceting mungkin namanya akan dimodifikasi menjadi “TOP KEREN” yang meliputi Stop Stunting Melalui Konseling, Edukasi, Rutin Periksa, Pemberian TTD dan Nutrisi Gizi Seimbang.

Berkaitan dengan hal tersebut, dia berharap, inovasi berbasis digital semacam ini akan semakin mempermudah masyarakat dalam bidang komunikasi, informasi dan edukasi.

"Sehingga ke depan makin meningkatkan kualitas pelayanan publik kita demi menurunkan angka kemiskinan dan permasalahan stunting di Kabupaten Maros," tandasnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024