Makassar (ANTARA News) - Perusahaan Daerah Air Minum Makassar mencatat keuntungan sebesar Rp14 miliar pada akhir tahun 2011 yang juga merupakan keuntungan pertama selama beberapa tahun terakhir.

"Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir ini, kita mencatat keuntungan sekitar Rp14 miliar dan semoga keuntungan ini masih bisa terlaksana pada tahun selanjutnya," ujar Direktur Keuangan PDAM Makassar Asdar Ali di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, keuntungan yang diperoleh PDAM Makassar itu tidak terlepas dari komitmen yang dibangun manajemen baru bersama seluruh karyawan untuk meningkatkan pelayanan.

Padahal, pada tahun 2010, PDAM mencatat kerugian sebesar Rp15 miliar dan kerugian itu terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Disebutkannya, keuntungan yang diraih manajemen PDAM Makassar pada 2011 itu tidak terlepas dari perombakan besar-besaran yang dilakukan oleh manajemen baru PDAM Makassar.

Salah satu perombakan dari manajemen yang baru dilantik selama sembilan bulan itu mulai dari menekan tingkat kebocoran air hingga pada efisiensi anggaran-anggaran yang dianggap tidak terlalu menjadi prioritas.

Selain itu, PDAM Kota Makassar juga melakukan rehabilitasi pipa lama dan memperbaiki sekitar 1.500 titik kebocoran air pada empat wilayah pelayanan.

"Upaya tersebut untuk menekan kebocoran, baik pada pipa kecil maupun pipa besar, karena 47 persen tingkat kebocoran disebabkan oleh kebocoran pipa atau meteran," katanya.

Dia mengatakan, penanggulangan pipa bocor tersebut mengerahkan 117 karyawan untuk bekerja pada malam hari, khususnya pada saat tekanan air cukup tinggi.

Sebelumnya, beberapa investor tertarik menanamkan investasinya untuk meningkatkan pelayanan dan pihaknya menyambut baik rencana kerjasama itu.

Namun, pihaknya juga harus melakukan pengkajian secara bersama-sama dengan investor untuk menghitung keuntungan tersebut.

Selain itu, ia menyatakan, pihaknya telah membentuk tim tujuh untuk melakukan pengkajian mengenai upaya dan rencana penjajakan dengan perusahaan asal Singapura tersebut.

Tim tujuh bentukan direksi PDAM itu meliputi konsultan Pemerintah Kota Makassar, akademisi dan para tenaga teknis yang dimiliki PDAM Makassar.

Ia mengakui, sejumlah perusahaan pengelolaan air bersih luar negeri seperti Singapura dan Jepang sudah ada penjajakan. Namun, itu masih sebatas penjajakan karena umumnya, para perusahaan profesional itu meminta waktu kerjasama sekitar 10 hingga 15 tahun.

"Memang ada beberapa perusahaan luar negeri yang telah kami jajaki, namun belum ada yang final. Mereka umumnya meminta waktu kerja sama yang cukup lama antara 10 hingga 15 tahun," tuturnya. (T.KR-MH/S016)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024