Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali masuk ke dalam daftar World's Best Bank 2022 yang dirilis oleh media ekonomi internasional Forbes.
Dikutip dari laman Forbes, Bank Mandiri masuk ke dalam urutan tiga besar untuk kategori Indonesia.
Adapun analisa yang dilakukan oleh Forbes kepada 45.000 pelanggan dari 27 negara itu secara umum menggarisbawahi poin penilaian, seperti kepercayaan pelanggan, biaya, layanan digital dan saran terkait keuangan ini.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas lewat keterangan di Jakarta, Selasa, mengapresiasi penilaian yang diberikan Forbes dan menurutnya hal tersebut tentunya menjadi pengakuan atas perbaikan kinerja, dan optimalisasi layanan serta transformasi digital Bank Mandiri dalam memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan masyarakat.
"Masuknya Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbaik ke dalam World's Best Bank 2022 tentu menjadi motivasi kami dalam meningkatkan layanan agar menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah," ujar Rohan.
Apalagi, dalam kategori bank di Indonesia Bank Mandiri juga menjadi bank pelat merah (BUMN) teratas di Tanah Air.
Pencapaian itu, lanjut Rohan, juga menjadi semangat Bank Mandiri sebagai agent of development untuk terus meningkatkan kontribusi bagi Indonesia serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
Bukan kali pertama, pada 2018 Bank Mandiri juga pernah masuk dalam klasifikasi tempat kerja terbaik di dunia urutan ke-11 versi Forbes : World's Best Employers 2018 dan mengungguli 1.989 perusahaan tersohor lain di seluruh dunia.
Rohan menambahkan, pengakuan sekaligus apresiasi dunia internasional terhadap kinerja Bank Mandiri tersebut juga menjadi salah satu bukti keseriusan perusahaan BUMN untuk selalu mewujudkan visi jangka panjang sebagai penyedia layanan yang memiliki kinerja yang terbaik.
"Peringkat Forbes ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya. Pengakuan ini juga menjadi pemantik bagi Bank Mandiri untuk terus memperkuat peran sebagai agen pembangunan," kata Rohan.
Di saat yang sama, Bank Mandiri kian serius dalam melakukan transformasi digital. Melalui Super App Livin' by Mandiri, perseroan telah menyematkan fitur andal untuk memenuhi kebutuhan nasabah, mulai dari e-wallet linkage, tarik tunai tanpa kartu, pembayaran lewat QRIS, transfer antar bank melalui BI Fast, pembukaan rekening secara online, top-up saldo e-money, intip saldo dan fitur unggulan lainnya.
Livin' by Mandiri juga akan dilengkapi dengan layanan transaksi keuangan lain, termasuk layanan non keuangan lain seperti berinvestasi yang semakin terintegrasi ekosistem digital.
"Melalui sederet pembaharuan ini, Livin' by Mandiri telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah. Tercatat hingga kuartal I 2022 lebih dari 96 persen transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital tanpa harus ke cabang," ujar Rohan.
Sedangkan untuk nasabah wholesale, Bank Mandiri telah memperkenalkan Platform Digital Kopra by Mandiri yang mengintegrasikan seluruh kebutuhan transaksi keuangan. Melalui tiga varian solusi yaitu Kopra Host to Host, Kopra Portal dan Kopra Partnership nasabah wholesale Bank Mandiri sudah dapat menikmati beragam kemudahan yang terkonsolidasi dalam satu platform andal.
Berkat komitmen tersebut, kinerja Bank Mandiri pun ikut mengalami perbaikan. Tercermin dari total penyaluran kredit Bank Mandiri per Februari 2022 yang mencapai Rp830,97 triliun untuk kinerja bank saja. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 10,33 persen dibandingkan periode tahun lalu.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri telah mencapai 10,34 persen (yoy). menjadi sebesar Rp1.003,8 triliun (bank only) pada akhir Februari 2022.
Untuk menunjang kebutuhan ekspansi, dari sisi kredit Bank Mandiri akan melakukan penajaman bisnis dengan peran teknologi didepan melalui integrasi ekosistem bisnis korporasi (wholesale) dan ritel. Perseroan ingin memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale yang sudah ada.
"Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah secara prudent kepada nasabah yang ditargetkan dan sesuai dengan risk appetite perseroan. Tujuannya antara lain pertumbuhan ekonomi dapat berjalan optimal dengan tetap menghasilkan kualitas kredit yang terjaga. Seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi, kami optimis laju pertumbuhan kinerja di tahun 2022 dapat terus membaik," ujar Rohan.
Dikutip dari laman Forbes, Bank Mandiri masuk ke dalam urutan tiga besar untuk kategori Indonesia.
Adapun analisa yang dilakukan oleh Forbes kepada 45.000 pelanggan dari 27 negara itu secara umum menggarisbawahi poin penilaian, seperti kepercayaan pelanggan, biaya, layanan digital dan saran terkait keuangan ini.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas lewat keterangan di Jakarta, Selasa, mengapresiasi penilaian yang diberikan Forbes dan menurutnya hal tersebut tentunya menjadi pengakuan atas perbaikan kinerja, dan optimalisasi layanan serta transformasi digital Bank Mandiri dalam memberikan layanan terbaik bagi nasabah dan masyarakat.
"Masuknya Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbaik ke dalam World's Best Bank 2022 tentu menjadi motivasi kami dalam meningkatkan layanan agar menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah," ujar Rohan.
Apalagi, dalam kategori bank di Indonesia Bank Mandiri juga menjadi bank pelat merah (BUMN) teratas di Tanah Air.
Pencapaian itu, lanjut Rohan, juga menjadi semangat Bank Mandiri sebagai agent of development untuk terus meningkatkan kontribusi bagi Indonesia serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
Bukan kali pertama, pada 2018 Bank Mandiri juga pernah masuk dalam klasifikasi tempat kerja terbaik di dunia urutan ke-11 versi Forbes : World's Best Employers 2018 dan mengungguli 1.989 perusahaan tersohor lain di seluruh dunia.
Rohan menambahkan, pengakuan sekaligus apresiasi dunia internasional terhadap kinerja Bank Mandiri tersebut juga menjadi salah satu bukti keseriusan perusahaan BUMN untuk selalu mewujudkan visi jangka panjang sebagai penyedia layanan yang memiliki kinerja yang terbaik.
"Peringkat Forbes ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya. Pengakuan ini juga menjadi pemantik bagi Bank Mandiri untuk terus memperkuat peran sebagai agen pembangunan," kata Rohan.
Di saat yang sama, Bank Mandiri kian serius dalam melakukan transformasi digital. Melalui Super App Livin' by Mandiri, perseroan telah menyematkan fitur andal untuk memenuhi kebutuhan nasabah, mulai dari e-wallet linkage, tarik tunai tanpa kartu, pembayaran lewat QRIS, transfer antar bank melalui BI Fast, pembukaan rekening secara online, top-up saldo e-money, intip saldo dan fitur unggulan lainnya.
Livin' by Mandiri juga akan dilengkapi dengan layanan transaksi keuangan lain, termasuk layanan non keuangan lain seperti berinvestasi yang semakin terintegrasi ekosistem digital.
"Melalui sederet pembaharuan ini, Livin' by Mandiri telah mampu mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah. Tercatat hingga kuartal I 2022 lebih dari 96 persen transaksi perbankan Bank Mandiri dapat dilakukan secara digital tanpa harus ke cabang," ujar Rohan.
Sedangkan untuk nasabah wholesale, Bank Mandiri telah memperkenalkan Platform Digital Kopra by Mandiri yang mengintegrasikan seluruh kebutuhan transaksi keuangan. Melalui tiga varian solusi yaitu Kopra Host to Host, Kopra Portal dan Kopra Partnership nasabah wholesale Bank Mandiri sudah dapat menikmati beragam kemudahan yang terkonsolidasi dalam satu platform andal.
Berkat komitmen tersebut, kinerja Bank Mandiri pun ikut mengalami perbaikan. Tercermin dari total penyaluran kredit Bank Mandiri per Februari 2022 yang mencapai Rp830,97 triliun untuk kinerja bank saja. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 10,33 persen dibandingkan periode tahun lalu.
Sejalan dengan itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri telah mencapai 10,34 persen (yoy). menjadi sebesar Rp1.003,8 triliun (bank only) pada akhir Februari 2022.
Untuk menunjang kebutuhan ekspansi, dari sisi kredit Bank Mandiri akan melakukan penajaman bisnis dengan peran teknologi didepan melalui integrasi ekosistem bisnis korporasi (wholesale) dan ritel. Perseroan ingin memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale yang sudah ada.
"Selain itu, kami juga akan mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah secara prudent kepada nasabah yang ditargetkan dan sesuai dengan risk appetite perseroan. Tujuannya antara lain pertumbuhan ekonomi dapat berjalan optimal dengan tetap menghasilkan kualitas kredit yang terjaga. Seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi, kami optimis laju pertumbuhan kinerja di tahun 2022 dapat terus membaik," ujar Rohan.