Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Dan Pertanahan (Perkimtan) Provinsi Sulawesi Selatan Dr Iqbal Suhaeb mengatakan Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) sudah melakukan studi analisis (visibility study) tentang rel kereta api (KA) secara at grade (di atas tanah) di wilayah Makassar dan dinyatakan aman dari potensi banjir hingga 50 tahun ke depan.

“Hasilnya Q.50 tahun, itu tidak akan banjir. Itu sudah dianalisis dengan konsep debet hujan yang paling tinggi yang pernah ada di Makassar,” ujar Iqbal dalam keterangannya di Makassar, Senin.

Ia mengatakan sejak awal Pemprov Sulsel sudah menyurati Kementerian Perhubungan RI, melalui Balai Pengelola Kereta Api Sulsel. Intinya meminta kepada pusat untuk melihat dan menganalisis dampak banjirnya.

Kekhawatiran Pemkot Makassar, lanjut Iqbal, sama seperti yang dialami Pemprov Sulsel sebelumnya. Tapi setelah mendapatkan hasil kajian dari BPKA, bahwa di lokasi yang akan dibangun rel secara at grade bebas banjir hingga 50 tahun ke depan, maka Pemprov Sulsel yakin dan mendukung penuh proyek strategis nasional (PSN) Presiden Jokowi tersebut.

Iqbal juga memperlihatkan surat berupa penjelasan teknis debit air dan lain sebagainya di lokasi pembangunan rel at grade di Makassar.

Dalam surat tersebut dengan nomor KA.604/4/8/BPKA-SS/2022 ditandatangani oleh Ir Ammana Gappa sebagai Kepala BPKA Sulsel secara kesimpulan, BPKA menyebutkan, berdasarkan hasil survei dan analisis data hidrologi dan hidrolika tersebut, maka desain pembangunan jalur kereta api dari Mandai sampai dengan Parangloe.

Dan perencanaan saluran melintang berupa box culvert untuk melimpahkan debit air telah memperhitungkan tinggi muka air banjir maksimum dan aman terhadap banjir dengan periode Q.50 tahun.

“Terlampir data dukung berupa Laporan Survey Hidrologi dan Hidrolika serta Executive Summary DED Intermoda KA ke Pelabuhan Garongkong dan Makassar New Port,” ujar Iqbal saat membacakan surat “jaminan bebas banjir” tersebut.

Sebelumnya, ada kekhawatiran Walikota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto bahwa dengan meneruskan konsep perencanaan rel kereta api (KA) secara at grade (di atas tanah) dan bukan melayang (elevated), akan berdampak bencana banjir di wilayah Makassar.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024