Makassar (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sangat membantu pesertanya mengakses pelayanan kesehatan kapan dan di mana saja.
“JKN itu luas akses fasilitas kesehatannya karena mitranya ada di seluruh pelosok Indonesia. Tidak khawatir mencari lokasi berobat yang memadai, jaman sekarang ini hampir semua rumah sakit dan puskesmas juga klinik sudah menjadi mitra BPJS Kesehatan,” kata Kurniawan salah seorang peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri menceritakan pengalamannya selama menggunakan JKN di beberapa fasilitas kesehatan, pada Rabu (31/8).
Kendala yang sering dialami oleh masyarakat dengan domisili di kabupaten maupun pedesaan yaitu jangkauan fasilitas kesehatan terdekat. Namun JKN menggandeng seluruh pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Sehingga tidak adalagi peserta JKN kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan di manapun berada.
“Bayangkan mau berobat tidak perlu sedia uang, hanya kartu saja langsung bisa dilayani. Rawat inap berhari-hari, masuk sakit pulang sehat kembali dan semuanya ditanggung dalam jaminan JKN," ujarnya.
Selain itu, biaya berobat tidaklah semurah menawar belanjaan di pasar rakyat. Apalagi pada saat keuangan kurang baik, tentunya kondisi sakit menjadi hambatan berat tersendiri.
“Biaya hidup saja sudah sangat tinggi, apalagi biaya sakit dan harus berobat. Pastinya harus menyiapkan dana yang tidak sedikit. Untungnya ada JKN ini meringankan sekali setiap membutuhkan perawatan karena sakit ataupun digunakan berobat jalan kapan saja dan dimana saja bisa,” terangnya.
Kurniawan menyarankan peserta JKN Mandiri tidak menunggak iuran karena pasti kartunya tidak bisa digunakan terlebih pada saat tiba-tiba sakit.
“Harus rutin setiap bulannya dibayarkan preminya agar status kartunya tetap aktif, jadi kapan saja dimana saja tidak lagi butuh persiapan uang setiap mau berobat difasilitas kesehatan. Sakit cukup ada kartu JKN solusi sakit tanpa khawatirkan biaya,” tutup Kurniawan. (*/Inf)
“JKN itu luas akses fasilitas kesehatannya karena mitranya ada di seluruh pelosok Indonesia. Tidak khawatir mencari lokasi berobat yang memadai, jaman sekarang ini hampir semua rumah sakit dan puskesmas juga klinik sudah menjadi mitra BPJS Kesehatan,” kata Kurniawan salah seorang peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri menceritakan pengalamannya selama menggunakan JKN di beberapa fasilitas kesehatan, pada Rabu (31/8).
Kendala yang sering dialami oleh masyarakat dengan domisili di kabupaten maupun pedesaan yaitu jangkauan fasilitas kesehatan terdekat. Namun JKN menggandeng seluruh pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Sehingga tidak adalagi peserta JKN kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan di manapun berada.
“Bayangkan mau berobat tidak perlu sedia uang, hanya kartu saja langsung bisa dilayani. Rawat inap berhari-hari, masuk sakit pulang sehat kembali dan semuanya ditanggung dalam jaminan JKN," ujarnya.
Selain itu, biaya berobat tidaklah semurah menawar belanjaan di pasar rakyat. Apalagi pada saat keuangan kurang baik, tentunya kondisi sakit menjadi hambatan berat tersendiri.
“Biaya hidup saja sudah sangat tinggi, apalagi biaya sakit dan harus berobat. Pastinya harus menyiapkan dana yang tidak sedikit. Untungnya ada JKN ini meringankan sekali setiap membutuhkan perawatan karena sakit ataupun digunakan berobat jalan kapan saja dan dimana saja bisa,” terangnya.
Kurniawan menyarankan peserta JKN Mandiri tidak menunggak iuran karena pasti kartunya tidak bisa digunakan terlebih pada saat tiba-tiba sakit.
“Harus rutin setiap bulannya dibayarkan preminya agar status kartunya tetap aktif, jadi kapan saja dimana saja tidak lagi butuh persiapan uang setiap mau berobat difasilitas kesehatan. Sakit cukup ada kartu JKN solusi sakit tanpa khawatirkan biaya,” tutup Kurniawan. (*/Inf)