Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan bersinergi dengan Kodam XIV/Hasanuddin serta Polda Sulsel melakukan pembinaan dan memberikan bantuan modal usaha kepada mantan narapidana terorisme (napiter).
Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni di Makassar, Selasa, mengatakan, mantan narapidana teroris sudah bersumpah dan mengikrarkan diri untuk tunduk dan patuh pada aturan perundang-undangan dan ideologi Pancasila.
"Kita punya kesepahaman bersama dengan Polda dan Kodam agar bagaimana mantan napiter ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Karena itu, kami juga punya kesepahaman dalam pembinaan dan mensejahterakan para mantan napiter bersama keluarganya," ujarnya.
Khaeroni pun berharap agar kolaborasi dan sinergi antara TNI Polri dengan Kemenag, MUI dan seluruh komponen masyarakat lainnya, bisa melahirkan proses penyadaran dan pemasyarakatan bagi warga binaan mantan napiter bisa menciptakan kondisi lebih kondusif lagi di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepada warga binaan, Khaeroni berharap agar bisa membantu pemerintah melakukan proses deradikalisasi kepada warga yang masih terpapar paham radikalisme dan intoleransi.
"Kita harap saudara-saudara kita yang masih terpapar paham radikalisme dan intoleransi agar bisa kembali sadar dan kembali ke pangkuan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," katanya.
Khaeroni menyatakan, NKRI menjadi harga mati dan harus menjadi komitmen bersama dengan penuh istiqamah, bukan sekedar simbol dan tagline belaka.
"Jangan lagi terpengaruh dengan pemahaman dan paham yang melenceng dari substansi ajaran agama dan negara kita Indonesia. Didiklah anak cucu kita dengan baik untuk nantinya menjadi generasi pelanjut masa depan bangsa," ucap Khaeroni
Bentuk sinergi antara Kemenag Sulsel, Kodam dan Polda Sulsel dengan menyerahkan bantuan modal usaha dan pendidikan bagi 40 orang mantan narapidana terorisme yang menjadi binaan Polda Sulsel.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, para mantan napiter ini mendapat bantuan modal untuk pengembangan usaha dan bidang pendidikan untuk anak napiter.
"Kita beri pengembangan kewirausahaan. Jadi mereka bisa beradaptasi dengan masyarakat yang ada dan berinovasi. Selain itu ada pemberian bantuan tali asih dan bantuan pendidikan untuk anak sekolah dari tujuh orang mantan napiter dan 29 orang keluarga napiter," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana.
Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni di Makassar, Selasa, mengatakan, mantan narapidana teroris sudah bersumpah dan mengikrarkan diri untuk tunduk dan patuh pada aturan perundang-undangan dan ideologi Pancasila.
"Kita punya kesepahaman bersama dengan Polda dan Kodam agar bagaimana mantan napiter ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Karena itu, kami juga punya kesepahaman dalam pembinaan dan mensejahterakan para mantan napiter bersama keluarganya," ujarnya.
Khaeroni pun berharap agar kolaborasi dan sinergi antara TNI Polri dengan Kemenag, MUI dan seluruh komponen masyarakat lainnya, bisa melahirkan proses penyadaran dan pemasyarakatan bagi warga binaan mantan napiter bisa menciptakan kondisi lebih kondusif lagi di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kepada warga binaan, Khaeroni berharap agar bisa membantu pemerintah melakukan proses deradikalisasi kepada warga yang masih terpapar paham radikalisme dan intoleransi.
"Kita harap saudara-saudara kita yang masih terpapar paham radikalisme dan intoleransi agar bisa kembali sadar dan kembali ke pangkuan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," katanya.
Khaeroni menyatakan, NKRI menjadi harga mati dan harus menjadi komitmen bersama dengan penuh istiqamah, bukan sekedar simbol dan tagline belaka.
"Jangan lagi terpengaruh dengan pemahaman dan paham yang melenceng dari substansi ajaran agama dan negara kita Indonesia. Didiklah anak cucu kita dengan baik untuk nantinya menjadi generasi pelanjut masa depan bangsa," ucap Khaeroni
Bentuk sinergi antara Kemenag Sulsel, Kodam dan Polda Sulsel dengan menyerahkan bantuan modal usaha dan pendidikan bagi 40 orang mantan narapidana terorisme yang menjadi binaan Polda Sulsel.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, para mantan napiter ini mendapat bantuan modal untuk pengembangan usaha dan bidang pendidikan untuk anak napiter.
"Kita beri pengembangan kewirausahaan. Jadi mereka bisa beradaptasi dengan masyarakat yang ada dan berinovasi. Selain itu ada pemberian bantuan tali asih dan bantuan pendidikan untuk anak sekolah dari tujuh orang mantan napiter dan 29 orang keluarga napiter," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana.