Makassar, Sulsel (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar memaksimalkan peran dari tim garda pengendalian inflasi dalam mengelola dan menjaga stabilitas harga pangan hingga akhir 2022.
Kepala Disdag Makassar Arlin Ariesta di Makassar, Sulsel, Rabu, mengatakan tim garda pengendali inflasi yang telah dibentuk sejak September 2022 ini rutin melakukan pengecekan pergerakan harga serta ketersediaan pasokan di sejumlah distributor dan pasar tradisional.
"Tim garda inflasi ini rutin berkeliling ke pasar-pasar dan distributor barang untuk memastikan ketersediaan stok," katanya.
Tim garda pengendalian inflasi terdiri atas berbagai unsur seperti perwakilan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, dan Perumda Pasar Makassar Raya.
Ia menjelaskan kegiatan pengecekan dan pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat di seluruh pasar-pasar tradisional yang ada di Makassar akan terus rutin dilakukan. Apalagi, kegiatan ini dinilai efektif menekan inflasi sejak beberapa bulan terakhir.
Menurut dia, progres tim pengendali ikut berperan penting hingga Makassar kini mengalami deflasi hingga 0,11 persen sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Oktober 2022.
"Tingkat inflasi kita rendah di bawah rata secara nasional dan provinsi. Sesuai data dari BPS, kita bahkan mengalami deflasi 0,11 persen dan tentu ini harus terus kita pertahankan," ujarnya.
Disdag Makassar juga menyiapkan langkah-langkah intervensi seperti operasi pasar murah yang akan dilaksanakan di seluruh kecamatan Kota Makassar.
Kepala Disdag Makassar Arlin Ariesta di Makassar, Sulsel, Rabu, mengatakan tim garda pengendali inflasi yang telah dibentuk sejak September 2022 ini rutin melakukan pengecekan pergerakan harga serta ketersediaan pasokan di sejumlah distributor dan pasar tradisional.
"Tim garda inflasi ini rutin berkeliling ke pasar-pasar dan distributor barang untuk memastikan ketersediaan stok," katanya.
Tim garda pengendalian inflasi terdiri atas berbagai unsur seperti perwakilan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bulog, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, dan Perumda Pasar Makassar Raya.
Ia menjelaskan kegiatan pengecekan dan pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat di seluruh pasar-pasar tradisional yang ada di Makassar akan terus rutin dilakukan. Apalagi, kegiatan ini dinilai efektif menekan inflasi sejak beberapa bulan terakhir.
Menurut dia, progres tim pengendali ikut berperan penting hingga Makassar kini mengalami deflasi hingga 0,11 persen sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Oktober 2022.
"Tingkat inflasi kita rendah di bawah rata secara nasional dan provinsi. Sesuai data dari BPS, kita bahkan mengalami deflasi 0,11 persen dan tentu ini harus terus kita pertahankan," ujarnya.
Disdag Makassar juga menyiapkan langkah-langkah intervensi seperti operasi pasar murah yang akan dilaksanakan di seluruh kecamatan Kota Makassar.