Makassar (ANTARA News) - Pengemangan terminal Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar membutuhkan lahan sekitar 20 hektare.

"Hal ini mencermati perkembangan penumpang yang terus meningkat setiap tahun dengan pertumbuhan sekitar 13 persen," kata General Manager PT Angkasa Pura I Rahman Syafrie di Makassar, Rabu.

Menurut dia, dari total luas lahan tersebut mayoritas adalah milik warga di sekitar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, sementara lahan yang merupakan milik PT Angkasa Pura I hanya sekitar dua hektare.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, pihaknya berharap mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan terminal bandara yang cenderung dipadati penumpang.

"Selain terminal yang perlu dikembangkan, fasilitas "run way" juga sudah perlu dikembangkan sebagai dampak dari pertumbuhan penumpang," katanya.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura I diketahui, jumlah penumpang mencapai delapan juta orang per tahun dengan rata-rata penumpang 21 ribu orang per hari.

Khusus pengembangan "run way", lanjut Rahman, cukup memungkinkan untuk menggunakan fasilitas bandara lama di kawasan Mandai, Kabupaten Maros, Sulsel.

Sementara itu, untuk meningkatkan fasilitas layananan bandara, dia mengatakan, sedikitnya dibutuhkan anggaran sekitar Rp1 triliun. Jumlah tersebut belum termasuk biaya pembebasan lahan untuk pengembangan terminal bandara.
(T.S036/B008)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024