Mamuju (ANTARA News) - PT Prima Anugerah Resources yang selama ini melakukan tahap ekplorasi akan segera meningkatkan status perijinan pengelolaan tambang emas di wilayah Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
"Saat ini kita telah memasuki tahap penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkingan (KA-Amdal) tambang emas," kata pemrakarsa PT Prima Anugerah Resources, Mannan di Mamuju, Rabu.
Menurutnya, selama ini pihak perusahaan telah melakukan penelitian tambang emas di wilayah Kalumpang selama kurang lebih dua tahun.
Artinya, kami telah pernah melakukan komunikasi dengan masyarakat setempat, bahkan tiga bulan terakhir ini perusahaan kami telah melakukan kegiatan eksplorasi tambang emas di Kalumpang," katanya.
Ia menyampaikan , tahap ekplorasi tambang emas ini dilaksanakan pada beberapa titik yakni di daerah Tambing-Tambing hingga pada muara sungai Karataun Kalumpang.
"Kami melakukan kegiatan dilakukan bersama tim tekhnis perusahaan bersama dengan masyarakat. Saat ini tibalah saatnya perusahaan melakukan peningkatan status perijinan menjadi tahap IOP (Ijin Operasional Produksi) tambang emas Kalumpang," katanya.
Mannan menyampaikan, IOP ini ditingkatkan statusnya setelah dilakukan upaya penelitian secara mendalam setelah perusahaan melakukan tahap ekplorasi selama tiga bulan terakhir.
"Selama ini kami cukup berani melakukan kegiatan tahap eksplorasi tambang emas. Kami yakin dengan luasan areal tambang emas ini akan menuai hasil positif," jelasnya.
Yang paling pokok, lanjutnya, dengan keterbukaan masyarakat yang akan merasakan dampak langsung dari kegiatan penambangan ini tetap memberikan tanbggapan positifnya.
"Dukungan masyarakat sangat menentukan keberlangsungan perusahaan kami. Tentunya, kita harap dari hasil produksi ini mampu memberikan dampak kepada masyarakat terlebih lagi penambahan pendapatan asli daerah," jelasnya.
Sementara itu konsultan perencanaan KA-Amdal tambang emas, Muhammad Yusran menyampaikan, berdasarkan PP 27 tahun 2012 telah mengamanatkan aturan kewajiban untuk dibuatkan KA Amdal pengelolaan tambang emas.
"Kerangka acuan Amdal ini akan terus kita sempurnakan untuk menjadi dasar pelaksanaan kegiatan produksi pertambangan," ucapnya.
Ia menyampaikan, di Provinsi Sulbar merupakan daerah potensi tambang, baik tambang emas maupun batubara.
"Tambang emas dan batubara di Indonesia salah satu potensi penyumbang pendapatan kas negara. Bahkan tambang emas di Freeport merupakan tambang emas terbesar di dunia.
Dia mengatakan, PT Prima Anugerah Resources ini diyakini akan menjadi salah satu perusahaan yang mampu mendatangkan devisa negara.
"Perusahaan ini akan mengelola areal tambang emas yang akan memgelolah ijin ekplorasi seluas 13.364 hektare. Jadi, perusahaan ini cukup berani mengelola tambang dengan luas hanya sekitar 13.364 hektare. Ini kategori tambang mineral yang sedang. Kita berharap, ini bisa terwujud untuk mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
M Yusran menambahkan, potensi tambang emas di areal 13.364 hektare ini diperkirakan menyimpan potensi emas sekira 72,44 ton dengan kadar rata-rata 8,3 CPL dengan luas prospek 100 hektare.
"Kita harapkan, pengelolaan tambang mineral di Kalumpang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan mampu meningkatkan PDRB Mamuju," ujarnya. (T.KR-ACO/F003)
"Saat ini kita telah memasuki tahap penyusunan kerangka acuan analisis dampak lingkingan (KA-Amdal) tambang emas," kata pemrakarsa PT Prima Anugerah Resources, Mannan di Mamuju, Rabu.
Menurutnya, selama ini pihak perusahaan telah melakukan penelitian tambang emas di wilayah Kalumpang selama kurang lebih dua tahun.
Artinya, kami telah pernah melakukan komunikasi dengan masyarakat setempat, bahkan tiga bulan terakhir ini perusahaan kami telah melakukan kegiatan eksplorasi tambang emas di Kalumpang," katanya.
Ia menyampaikan , tahap ekplorasi tambang emas ini dilaksanakan pada beberapa titik yakni di daerah Tambing-Tambing hingga pada muara sungai Karataun Kalumpang.
"Kami melakukan kegiatan dilakukan bersama tim tekhnis perusahaan bersama dengan masyarakat. Saat ini tibalah saatnya perusahaan melakukan peningkatan status perijinan menjadi tahap IOP (Ijin Operasional Produksi) tambang emas Kalumpang," katanya.
Mannan menyampaikan, IOP ini ditingkatkan statusnya setelah dilakukan upaya penelitian secara mendalam setelah perusahaan melakukan tahap ekplorasi selama tiga bulan terakhir.
"Selama ini kami cukup berani melakukan kegiatan tahap eksplorasi tambang emas. Kami yakin dengan luasan areal tambang emas ini akan menuai hasil positif," jelasnya.
Yang paling pokok, lanjutnya, dengan keterbukaan masyarakat yang akan merasakan dampak langsung dari kegiatan penambangan ini tetap memberikan tanbggapan positifnya.
"Dukungan masyarakat sangat menentukan keberlangsungan perusahaan kami. Tentunya, kita harap dari hasil produksi ini mampu memberikan dampak kepada masyarakat terlebih lagi penambahan pendapatan asli daerah," jelasnya.
Sementara itu konsultan perencanaan KA-Amdal tambang emas, Muhammad Yusran menyampaikan, berdasarkan PP 27 tahun 2012 telah mengamanatkan aturan kewajiban untuk dibuatkan KA Amdal pengelolaan tambang emas.
"Kerangka acuan Amdal ini akan terus kita sempurnakan untuk menjadi dasar pelaksanaan kegiatan produksi pertambangan," ucapnya.
Ia menyampaikan, di Provinsi Sulbar merupakan daerah potensi tambang, baik tambang emas maupun batubara.
"Tambang emas dan batubara di Indonesia salah satu potensi penyumbang pendapatan kas negara. Bahkan tambang emas di Freeport merupakan tambang emas terbesar di dunia.
Dia mengatakan, PT Prima Anugerah Resources ini diyakini akan menjadi salah satu perusahaan yang mampu mendatangkan devisa negara.
"Perusahaan ini akan mengelola areal tambang emas yang akan memgelolah ijin ekplorasi seluas 13.364 hektare. Jadi, perusahaan ini cukup berani mengelola tambang dengan luas hanya sekitar 13.364 hektare. Ini kategori tambang mineral yang sedang. Kita berharap, ini bisa terwujud untuk mendukung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
M Yusran menambahkan, potensi tambang emas di areal 13.364 hektare ini diperkirakan menyimpan potensi emas sekira 72,44 ton dengan kadar rata-rata 8,3 CPL dengan luas prospek 100 hektare.
"Kita harapkan, pengelolaan tambang mineral di Kalumpang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan mampu meningkatkan PDRB Mamuju," ujarnya. (T.KR-ACO/F003)