Makassar (ANTARA) - Salah seorang pengusaha sukses di Papua asal Sulawesi Selatan, H Ambo Rukka membagi-bagikan uang infak hingga seratusan juta kepada warga kurang mampu, tukang becak dan anak-anak di bulan Ramadhan dengan dijaga ketat aparat keamanan di Jalan Mario Nomor 30, Veteran Utara, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Pemberian infak tersebut berupa uang tunai di mulai sejak siang hingga sore menjelang berbuka puasa. Seribuan masyarakat terlihat antre hingga berdesak-desakan agar bisa mendapatkan uang tersebut yang ia bagikan di depan rumahnya.
Uang yang diberikan bervariasi tiap orang, untuk dewasa Rp50 ribu, remaja Rp20 ribu dan anak-anak Rp10 ribu. Pemberian infak tersebut, rutin dilakukan menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
Kendati demikian, pembagian uang tersebut nyaris ricuh setelah para tukang becak masuk bergiliran dari depan lorong hingga depan rumah H Ambo Sakka, tiba-tiba masyarakat yang dari tadi menunggu giliran menerobos masuk ke dalam barisan kedua hingga terjadi keributan dan terjadi berdesak-desakan.
Beruntung, aparat kepolisian dibantu TNI dengan cepat menetralkan keadaan, dan tidak ada korban, meski sebelumnya ada anak kecil terjepit dan ibu-ibu nyaris pingsan karena terhimpit kerumunan.
Pengusaha H Ambo Rukka saat itu sudah terlihat kelelahan membagikan uangnya di atas kursi roda. Menjelang Shalat Ashar, ia memilih masuk ke rumah dan digantikan ponakannya melanjutkan pembagian uang tersebut, bahkan sejumlah jurnalis sejak tadi menunggu, akhirnya tidak sempat mewawancarainya.
Sejumlah ibu-ibu dan anak-anak bertahan di antara sekat pembatas agar bisa masuk untuk mendapatkan uang yang dibagikan pengusaha di Papua asal Sulsel H Ambo Rukka di depan rumahnya, Jalan Mairo, Veteran Utara, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/3/2023). ANTARA/Darwin Fatir.
Kapolsek Makassar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andi Aris Abu Bakar di sela pengamanan mengatakan jumlah penerima infak dan sedekah itu lebih dari 2.000 orang. Sedangkan skema pengamanan diberlakukan berlapis dengan dibagi tiga barisan sekat hingga ke sampai di rumah yang bersangkutan.
"Personel yang diturunkan mengamankan 30 orang, dan dibagi masing-masing unit, serta anggota di dalam mengatur penerima sekitar dua ribuan. Alhamdulillah, berjalan lancar tanpa kendala berarti," paparnya kepada wartawan.
Salah seorang penerima infak, Laila mengungkapkan telah antre sejak pukul 12.30 WITA dan baru bisa bertemu H Ambo dan mendapatkan uang Rp50 ribu sekira pukul 14.00 Wita. Ia mengatakan sering mengikuti pembagian uang seperti itu setiap tahun.
Karena membludaknya warga datang, pembagian uang tersebut di tutup pukul 16.00 Wita. Namun antusias warga terus berdatangan hingga masuk ke lorong tersebut.
Warga sudah antre lama kecewa, karena tidak mendapat apa-apa. Sedangkan, warga lainnya memilih bertahan di depan rumah dermawan itu agar bisa memperoleh uang, meski sudah di tutup.*
Pemberian infak tersebut berupa uang tunai di mulai sejak siang hingga sore menjelang berbuka puasa. Seribuan masyarakat terlihat antre hingga berdesak-desakan agar bisa mendapatkan uang tersebut yang ia bagikan di depan rumahnya.
Uang yang diberikan bervariasi tiap orang, untuk dewasa Rp50 ribu, remaja Rp20 ribu dan anak-anak Rp10 ribu. Pemberian infak tersebut, rutin dilakukan menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
Kendati demikian, pembagian uang tersebut nyaris ricuh setelah para tukang becak masuk bergiliran dari depan lorong hingga depan rumah H Ambo Sakka, tiba-tiba masyarakat yang dari tadi menunggu giliran menerobos masuk ke dalam barisan kedua hingga terjadi keributan dan terjadi berdesak-desakan.
Beruntung, aparat kepolisian dibantu TNI dengan cepat menetralkan keadaan, dan tidak ada korban, meski sebelumnya ada anak kecil terjepit dan ibu-ibu nyaris pingsan karena terhimpit kerumunan.
Pengusaha H Ambo Rukka saat itu sudah terlihat kelelahan membagikan uangnya di atas kursi roda. Menjelang Shalat Ashar, ia memilih masuk ke rumah dan digantikan ponakannya melanjutkan pembagian uang tersebut, bahkan sejumlah jurnalis sejak tadi menunggu, akhirnya tidak sempat mewawancarainya.
Kapolsek Makassar Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andi Aris Abu Bakar di sela pengamanan mengatakan jumlah penerima infak dan sedekah itu lebih dari 2.000 orang. Sedangkan skema pengamanan diberlakukan berlapis dengan dibagi tiga barisan sekat hingga ke sampai di rumah yang bersangkutan.
"Personel yang diturunkan mengamankan 30 orang, dan dibagi masing-masing unit, serta anggota di dalam mengatur penerima sekitar dua ribuan. Alhamdulillah, berjalan lancar tanpa kendala berarti," paparnya kepada wartawan.
Salah seorang penerima infak, Laila mengungkapkan telah antre sejak pukul 12.30 WITA dan baru bisa bertemu H Ambo dan mendapatkan uang Rp50 ribu sekira pukul 14.00 Wita. Ia mengatakan sering mengikuti pembagian uang seperti itu setiap tahun.
Karena membludaknya warga datang, pembagian uang tersebut di tutup pukul 16.00 Wita. Namun antusias warga terus berdatangan hingga masuk ke lorong tersebut.
Warga sudah antre lama kecewa, karena tidak mendapat apa-apa. Sedangkan, warga lainnya memilih bertahan di depan rumah dermawan itu agar bisa memperoleh uang, meski sudah di tutup.*