Makassar (ANTARA) - PT Industri Kapal Indonesia (Persero) mendukung kesiapan angkutan mudik Lebaran 1444 Hijriah/2023 bagi masyarakat yang memilih transportasi laut sebagai opsi perjalanan kembali ke kampung halaman.

“Kami selalu siap melaksanakan docking repair kapal-kapal penumpang untuk angkutan Lebaran Ahead schedule atau delivery on time, agar tidak ada keterlambatan kapal-kapal tersebut dalam melayani penumpang di seluruh penjuru pulau,” kata Direktur Utama PT.IKI (Persero), Diana Rosa dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/4).

Menurut Rosa, dua bulan sebelum Ramadhan, PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) telah menyiapkan segala hal yang dibutuhkan bagi kapal-kapal penumpang yang akan melakukan docking repair di Galangan Kapal BUMN tersebut, mulai dari kesiapan modal kerja, pengadaan material, alokasi man power, kesiapan fasilitas hingga estimasi overtime yang diperlukan jika terdapat pekerjaan tambahan di luar repair list awal.

"Semua hal di atas dirampungkan sebelum kapal-kapal bersandar di area galangan," ujarnya.

Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menyebutkan jumlah perjalanan mudik pada 2023 di ranah domestik sebanyak 123,8 juta orang. Jumlah ini meningkat 45,8 persen dari tahun sebelumnya. Sebagian dari angka ini, akan memilih transportasi laut sebagai opsi perjalanan kembali ke kampung halaman KM Wilis milik PT Pelni (Persero) saat docking refair di fasilitas Dermaga PT IKI (Persero) Makassar. ANTARA/HO-Humas PT IKI
Srikandi BUMN itu menambahkan jika teamwork yang ia pimpin tidak membeda-bedakan customer baik sesama BUMN maupun swasta.

“Dalam bekerja, teman-teman totalitas tanpa batas, secara waktu, tenaga bahkan modal kerja. Ini berlaku untuk perusahaan pelayaran BUMN maupun swasta," tambahnya.

Meski demikian, ia tak menampik kendala yang biasanya dihadapi, menurutnya seringkali terdapat item perbaikan kapal yang tidak termasuk dalam repair list saat inspec dilakukan.

"Akibatnya target delivery on time berpotensi terganggu, karena terdapat tambahan kebutuhan material, dan man power. Belum lagi jika material yang dibutuhkan tidak tersedia di Makassar dan Bitung," katanya.

Menurut dia, beruntung seluruh anggota teamwork dapat lebih adaptif dan tetap menjaga komitmen, sehingga untuk menutupi kekurangan material, IKI mendatangkan material dari luar Makassar dan Bitung meskipun harus menggerus margin.

“Sesekali material yang tidak tersedia, kami datangkan dari Surabaya & Jakarta. Situasinya darurat, jadi harus menggunakan transportasi udara yang bianya lebih mahal. Benar margin sedikit tergerus.Tapi satisfaction customer atau kepuasan pelanggan harus diutamakan," kata Rosa.

Diketahui bahwa beberapa kapal penumpang yang akan digunakan sebagai angkutan mudik melaksanakan docking di PT.IKI, khususnya yang beroperasi di Wilayah Timur Indonesia antara lain kapal milik PT. Pelni, PT.ASDP Indonesia Ferry, PT.Jembatan Nusantara, PT. Juli Rahayu, PT.Panca Merak Samudera dan perusahaan pelayaran lainnya.(*/Inf)

Pewarta : Darim
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024