Kuala Lumpur (ANTARA) - Lebih dari 700 warga negara Indonesia (WNI) melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu.
Bertindak sebagai imam sekaligus khatib adalah Dr Muntaha Artalim Zaim, dosen senior di International Islamic University Malaysia (IIUM).
Para WNI itu tidak hanya memenuhi Aula Hasanuddin yang berada di lantai 1, tetapi juga memenuhi selasar, lobi, basement dan halaman gedung KBRI.
Dalam khutbahnya, Muntaha mengajak jamaah untuk mengambil pelajaran dari Idul Fitri, meningkatkan keimanan dan menekankan kebersamaan umat.
Soal perbedaan penetapan 1 Syawal di Indonesia, dia mengatakan itu menjadi pekerjaan rumah bangsa.
Dia mengungkapkan harapan agar kelak ada keinginan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk menentukan kriteria penetapan yang disepakati..
Perbedaan memang banyak meninggalkan persoalan fikih dan sosial, yang seharusnya dievaluasi, katanya.
“Kita hendak berkunjung ke sahabat dan kawan tapi yang satu sudah berpuasa yang satu belum, mau ucapkan selamat Idul Fitri tapi bagi yang belum jadi juga berat. Itu kita rasakan dan semua menyadari itu. Sosial media dan grup percakapan daring juga membahas itu,” ujar dia.
Menurut Muntaha, negara-negara yang berdekatan juga dapat bersatu padu dalam penetapan Idul Fitri tersebut.
“Insya Allah, itu terbaik bagi umat Islam,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengajak WNI di Malaysia untuk bertekad menjaga kebersihan hati karena puasa Ramadhan sudah dijalani selama satu bulan.
Dia juga menekankan pentingnya saling memaafkan demi menjaga persaudaraan dan persatuan.
Pekerja migran Indonesia asal Nganjuk, Jawa Timur, Agus Rohmad, mengaku baru pertama kali melaksanakan shalat Id di KBRI Kuala Lumpur. Dirinya datang bersama empat anggota organisasi masyarakat Pagar Nusa di Malaysia.
“Alhamdulillah bisa berkumpul dengan WNI yang ada di Malaysia. Selama 10 tahun bekerja di Malaysia, baru ini saya ikut shalat Id di KBRI,” katanya.
Usai melaksanakan shalat, WNI yang hadir bersama keluarga dan rekannya saling bersilaturahmi, bermaaf-maafan, dan berfoto bersama di depan KBRI.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ratusan WNI laksanakan shalat Idul Fitri di KBRI Kuala Lumpur
Bertindak sebagai imam sekaligus khatib adalah Dr Muntaha Artalim Zaim, dosen senior di International Islamic University Malaysia (IIUM).
Para WNI itu tidak hanya memenuhi Aula Hasanuddin yang berada di lantai 1, tetapi juga memenuhi selasar, lobi, basement dan halaman gedung KBRI.
Dalam khutbahnya, Muntaha mengajak jamaah untuk mengambil pelajaran dari Idul Fitri, meningkatkan keimanan dan menekankan kebersamaan umat.
Soal perbedaan penetapan 1 Syawal di Indonesia, dia mengatakan itu menjadi pekerjaan rumah bangsa.
Dia mengungkapkan harapan agar kelak ada keinginan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk menentukan kriteria penetapan yang disepakati..
Perbedaan memang banyak meninggalkan persoalan fikih dan sosial, yang seharusnya dievaluasi, katanya.
“Kita hendak berkunjung ke sahabat dan kawan tapi yang satu sudah berpuasa yang satu belum, mau ucapkan selamat Idul Fitri tapi bagi yang belum jadi juga berat. Itu kita rasakan dan semua menyadari itu. Sosial media dan grup percakapan daring juga membahas itu,” ujar dia.
Menurut Muntaha, negara-negara yang berdekatan juga dapat bersatu padu dalam penetapan Idul Fitri tersebut.
“Insya Allah, itu terbaik bagi umat Islam,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengajak WNI di Malaysia untuk bertekad menjaga kebersihan hati karena puasa Ramadhan sudah dijalani selama satu bulan.
Dia juga menekankan pentingnya saling memaafkan demi menjaga persaudaraan dan persatuan.
Pekerja migran Indonesia asal Nganjuk, Jawa Timur, Agus Rohmad, mengaku baru pertama kali melaksanakan shalat Id di KBRI Kuala Lumpur. Dirinya datang bersama empat anggota organisasi masyarakat Pagar Nusa di Malaysia.
“Alhamdulillah bisa berkumpul dengan WNI yang ada di Malaysia. Selama 10 tahun bekerja di Malaysia, baru ini saya ikut shalat Id di KBRI,” katanya.
Usai melaksanakan shalat, WNI yang hadir bersama keluarga dan rekannya saling bersilaturahmi, bermaaf-maafan, dan berfoto bersama di depan KBRI.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ratusan WNI laksanakan shalat Idul Fitri di KBRI Kuala Lumpur