Makassar (ANTARA Sulsel) - Microsoft Indonesia dalam kampanye penggunaan perangkat lunak (software) asli menyatakan bahwa pembajak memperoleh keuntungan sampai Rp12,8 triliun per tahunnya.

"Berdasarkand data yang dikeluarkan oleh International Data Cooperation (IDC), Indonesia menduduki peringkat ke-11 dalam hal pembajakan software dan keuntungan yang didapatkan pembajak mencapai Rp12,8 triliun," ujar Genuine Initiative Software Director Microsoft Indonesia Sudimin Mina di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, keuntungan yang didapatkan dari pelanggaran lisensi tersebut tidak hanya dilakukan oleh perorangan. Perusahaan ataupun organisasi masyarakat juga turut melakukan pembajakan software.

Data yang dikeluarkan oleh IDC itu masih menggunakan data tahun 2012, namun diperkirakan angka itu kemungkinan akan meningkat serta tingkat kerugian juga yang mengalami peningkatan.

Dalam laporan itu sangat jelas jumlah peredaran software bajakan di Indonesia mencapai 86 persen. Dari 108 negara yang di survei IDC, tercatat ada 67 negara yang tingkat pembajakkannya turun berkisar 1-7 persen.

Penurunan yang paling tajam di raih oleh Rusia, sementara 11 negara lainnya tingkat pembajakkannya naik. Siasanya tercatat tidak mengalami perubahan atau prosentasenya tetap.

"Rata-rata tingkat pembajakkannya meningkat menjadi 38 persen pada tahun 2007, sementara pada tahun 2006 hanya 35 persen. Demikian halnya dengan nilai kerugian yang secara global meningkat dari US$ 40 miliar pada tahun 2006 menjadi US$ 48 miliar pada tahun 2007," katanya.

Selain itu, Sudimin memaparkan, dari hasil studi Microsoft, tingkat infeksi dari software bajakan bervariasi secara signifikan di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Vietnam dan Thailand.

Studi ini dilakukan dengan mengambil contoh kasus pada 216 komputer dan 66 DVD installer software bajakan. Di Indonesia khususnya, sebanyak 59,09 persen dari sampel Hard Disc Drive terinfeksi oleh malware, sedangkan 100 persen dari sampel DVD terinfeksi oleh malware.

Total dari pengujian Microsoft mengungkapkan bahwa dari 5,601 kasus dan 1,131 unik strain dari infeksi malware dan virus ada di setiap sample yang diambil di Asia Tenggara termasuk virus Zeus Trojan yang sangat berbahaya.

Diungkapkannya, Zeus merupakan trojan pencuri password yang dikenal untuk melakukan "keylogging" dan mekanisme lain untuk memonitor aktivitas online pengguna.

Keyloggers merekam tiap keystroke pengguna dengan tujuan untuk mencuri informasi personal, termasuk account username dan password, pelaku kriminal menggunakan cara ini untuk mencuri identitas korban, menarik uang dari akun bank mereka, melakukan pembelian secara online dengan menggunakan informasi personal korban dan mengakses akun pribadi lainnya.

Menurut RSA 2012 Cybercrime Trends Report, Zeus sendiri diperkirakan menyebabkan kerugian secara global lebih dari 1 miliar dollar atau setara dengan Rp10 triliun dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Selain itu, dia mengaku kampanye "Keep it Real" di Festival Komputer Indonesia 2013 berlangsung pada tanggal 12-16 Juni 2013 di Celebes Convention Center, Makassar. Di Pameran FKI 2013 telah disediakan booth yang dapat diakses pengunjung untuk mengetahui lebih lanjut informasi tentang Kampanye Keep It Real.  M Taufik

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024