Makassar (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) dan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut(Lantamal) VI Makassar melakukan intervensi pada warga Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar untuk mencegah stunting.
"Intervensi ini sebagai upaya pencegahan yang dilakukan dengan memberikan edukasi diawal masa kehamilan dan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai Baduta." kata Wakil Komandan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Rizal Musa Karim di Makassar, Selasa.
Melalui kegiatan tersebut, dia berharap dapat menekan gejala stunting pada anak-anak dan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membawa bangsa dan negara lebih maju, lebih tangguh dan lebih bermartabat.
Baca juga: BKKBN : 11 kabupaten di Sulawesi Selatan alami penurunan stunting
Baca juga: BKKBN Sulsel memperkuat TPK atasi kasus stunting
Baca juga: BKKBN Sulsel mengimbau Forum Genre jadi promotor cegah stunting
Pada kegiatan ini juga dilakukan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dengan jumlah akseptor 61 orang yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD dan implant, demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang dibagi kepada anak beresiko stunting dan pemberian bantuan tambahan makanan sebanyak 50 paket.
Menurut dia, pencegahan stunting bersama BKKBN Sulsel adalah bentuk nyata TNI AL dalam hal ini Lantamal VI Makassar bagi masyarakat.
"Pentingnya pencegahan stunting menjadi program prioritas nasional saat ini. Hal ini yang menggugah kami dalam membantu pencegahan stunting bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin mengatakan, angka prevalensi stunting Provinsi Sulsel berada di angka 27,2 persen masih di atas angka nasional.
Namun untuk Ibukota Provinsi Sulsel yakni Kota Makassar angka prevalensi stuntingnya sudah mencapai 18,4 persen atau di bawah capaian nasional yang masih di atas 20 persen.
Suasana foto bersama Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin dan Wakil Danlantamal VI Makassar Kolonel Laut (P) Rizal Musa Karim disela pemberian bantuan paket sembako pada warga Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Selasa (18/7/2023). Antara/HO-BKKBN Sulsel
"Intervensi ini sebagai upaya pencegahan yang dilakukan dengan memberikan edukasi diawal masa kehamilan dan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai Baduta." kata Wakil Komandan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Rizal Musa Karim di Makassar, Selasa.
Melalui kegiatan tersebut, dia berharap dapat menekan gejala stunting pada anak-anak dan menjadi generasi penerus bangsa yang dapat membawa bangsa dan negara lebih maju, lebih tangguh dan lebih bermartabat.
Baca juga: BKKBN : 11 kabupaten di Sulawesi Selatan alami penurunan stunting
Baca juga: BKKBN Sulsel memperkuat TPK atasi kasus stunting
Baca juga: BKKBN Sulsel mengimbau Forum Genre jadi promotor cegah stunting
Pada kegiatan ini juga dilakukan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dengan jumlah akseptor 61 orang yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) IUD dan implant, demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang dibagi kepada anak beresiko stunting dan pemberian bantuan tambahan makanan sebanyak 50 paket.
Menurut dia, pencegahan stunting bersama BKKBN Sulsel adalah bentuk nyata TNI AL dalam hal ini Lantamal VI Makassar bagi masyarakat.
"Pentingnya pencegahan stunting menjadi program prioritas nasional saat ini. Hal ini yang menggugah kami dalam membantu pencegahan stunting bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin mengatakan, angka prevalensi stunting Provinsi Sulsel berada di angka 27,2 persen masih di atas angka nasional.
Namun untuk Ibukota Provinsi Sulsel yakni Kota Makassar angka prevalensi stuntingnya sudah mencapai 18,4 persen atau di bawah capaian nasional yang masih di atas 20 persen.