Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan bersama Cahaya Bone berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata melalui layanan transportasi yang dapat menjangkau langsung sejumlah destinasi wisata di daerah itu.
Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bulukumba Muhammad Akil di Makassar, Senin, mengatakan pengembangan pariwisata di Bulukumba telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nomor 21 Tahun 2012 yang mana wilayah Bonto Bahari menjadi pusat pengembangan strategis pariwisata di Bulukumba yang berpusat di Tanjung Bira.
Bulukumba memiliki seluruh aspek pariwisata mulai dari wisata pantai di Bonto Bahari, wisata pegunungan di Kahayya, wisata budaya di Kajang dan wisata religi di Bonto Tiro.
"Tentu saja, keberadaan Cahaya Bone menjadi salah satu solusi untuk mendukung transportasi kepariwisataan di Bulukumba,” kata Akil.
Cahaya Bone sebagai salah satu anak perusahaan Kalla Group telah menyediakan rute reguler dari Kota Makassar ke Tanjung Bira yang bertujuan mendukung aksesibilitas masyarakat ke kawasan tersebut. Jenis busnya pun beragam, baik untuk perjalanan individu maupun rombongan.
Marketing Cargo & Passanger Assistant Manager Cahaya Bone Muh Ahnan Jahja mengatakan secara bertahap pihaknya bersama pemerintah berkolaborasi untuk mengembangkan layanan bus reguler di berbagai lokasi wisata di Sulawesi Selatan.
"Sebagai salah satu perusahaan bus pariwisata di Sulawesi Selatan, kami sedang mengembangkan rute perjalanan ke kawasan wisata lainnya yang ada di Kabupaten Bulukumba, selain Tanjung Bira," ujar dia.
Sejak pembukaan rute reguler dari Makassar ke Bira pada Juni 2023 lalu, Cahaya Bone melayani rata-rata 40 wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Bira setiap akhir pekan. Adapun harga tiket bus untuk rute Makassar-Bulukumba mulai dari Rp130 ribu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba Muh Ali Saleng mengapresiasi dukungan Cahaya Bone terhadap pemerintah daerah karena telah membantu menyediakan sarana transportasi langsung ke Tanjung Bira.
Dukungan tersebut juga menjadi pola kerja sama yang baik untuk mendukung pengembangan objek wisata lainnya.
“Bulukumba kaya potensi wisata, mulai dari gunung hingga laut. Saat ini kami memiliki 96 titik rencana pengembangan pariwisata sehingga banyak alternatif yang bisa kita siapkan untuk para wisatawan yang masuk ke Bulukumba,” urai Ali.
Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bulukumba Muhammad Akil di Makassar, Senin, mengatakan pengembangan pariwisata di Bulukumba telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nomor 21 Tahun 2012 yang mana wilayah Bonto Bahari menjadi pusat pengembangan strategis pariwisata di Bulukumba yang berpusat di Tanjung Bira.
Bulukumba memiliki seluruh aspek pariwisata mulai dari wisata pantai di Bonto Bahari, wisata pegunungan di Kahayya, wisata budaya di Kajang dan wisata religi di Bonto Tiro.
"Tentu saja, keberadaan Cahaya Bone menjadi salah satu solusi untuk mendukung transportasi kepariwisataan di Bulukumba,” kata Akil.
Cahaya Bone sebagai salah satu anak perusahaan Kalla Group telah menyediakan rute reguler dari Kota Makassar ke Tanjung Bira yang bertujuan mendukung aksesibilitas masyarakat ke kawasan tersebut. Jenis busnya pun beragam, baik untuk perjalanan individu maupun rombongan.
Marketing Cargo & Passanger Assistant Manager Cahaya Bone Muh Ahnan Jahja mengatakan secara bertahap pihaknya bersama pemerintah berkolaborasi untuk mengembangkan layanan bus reguler di berbagai lokasi wisata di Sulawesi Selatan.
"Sebagai salah satu perusahaan bus pariwisata di Sulawesi Selatan, kami sedang mengembangkan rute perjalanan ke kawasan wisata lainnya yang ada di Kabupaten Bulukumba, selain Tanjung Bira," ujar dia.
Sejak pembukaan rute reguler dari Makassar ke Bira pada Juni 2023 lalu, Cahaya Bone melayani rata-rata 40 wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Bira setiap akhir pekan. Adapun harga tiket bus untuk rute Makassar-Bulukumba mulai dari Rp130 ribu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba Muh Ali Saleng mengapresiasi dukungan Cahaya Bone terhadap pemerintah daerah karena telah membantu menyediakan sarana transportasi langsung ke Tanjung Bira.
Dukungan tersebut juga menjadi pola kerja sama yang baik untuk mendukung pengembangan objek wisata lainnya.
“Bulukumba kaya potensi wisata, mulai dari gunung hingga laut. Saat ini kami memiliki 96 titik rencana pengembangan pariwisata sehingga banyak alternatif yang bisa kita siapkan untuk para wisatawan yang masuk ke Bulukumba,” urai Ali.