Makassar (ANTARA) - PT PLN (Persero) mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan desa wisata, salah satunya Desa Wisata Kassi, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Moch. Andy Adchaminoerdin di Makassar, Sabtu, mengatakan melalui program PLN Peduli ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pembangunan berkelanjutan bagi UMKM.
"Sebagai BUMN, PLN berkomitmen tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis semata tetapi juga berdampak pada kehidupan masyarakat," ujarnya.
Menurut Andy, PLN melaksanakan Program TJSL yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat dan lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's).
PLN memberikan bantuan berupa mesin penggiling kopi, penanaman 500 bibit pohon produktif dan perlengkapan homestay di desa wisata tersebut.
Andy merinci, total tiga program TJSL yang telah dijalankan PLN UID Sulselrabar sepanjang 2023 di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat untuk pengembangan ekonomi UMKM, kawasan desa wisata, pendidikan dan konservasi lingkungan.
"Program-program yang dijalankan itu berdampak positif kepada masyarakat sekitar termasuk 25 pelaku UMKM. Tentunya hal tersebut memberikan dampak positif kepada peningkatan ekonomi berkelanjutan bagi UMKM serta menciptakan lapangan kerja," urainya.
Desa Wisata Kassi yang terletak di bagian utara Kabupaten Jeneponto tersebut memiliki keberagaman wisata dengan udaranya yang asri serta menjunjung tinggi adat istiadat, budaya dan kesenian.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Syarifuddin mengatakan kini masyarakat dan pelaku usaha di desa wisata terbantu berkat kerja sama dan bantuan yang diberikan oleh PLN Peduli.
"Program Desa Wisata Kassi ini memberikan dampak manfaat peningkatan pendapatan finansial bagi UMKM, pengelola dan masyarakat di sekitar lokasi objek wisata. Terutama untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari," kata Syarifuddin.
Melalui bantuan TJSL, PLN menghadirkan beberapa pengembangan UMKM dan Desa Wisata dengan beberapa fasilitas bantuan seperti alat roasting kopi, grinder kopi, alat pengolahan saus dan dodol yang kini berkembang dan menjadi salah satu UMKM unggulan Desa Kassi dengan sertifikasi halal.
Selain itu UMKM di daerah itu turut memiliki keberagaman dan keunikan tersendiri. Hal tersebut yang mendorong PLN untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata dan UMKM melalui program TJSL.
Apalagi desa tersebut merupakan salah satu dari 75 desa lainnya yang turut serta dalam Anugerah Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2023.
Selain itu melalui program TJSL, PLN memberikan bantuan dalam pengembangan homestay dan alat digital kreatif seperti kamera dan laptop yang saat ini manfaatnya telah dirasakan masyarakat Desa Wisata Kassi.
Syarifuddin merinci, dari hasil pelaksanaan program tersebut, ia telah berhasil meningkatkan pendapatan kelompok hingga mencapai omset sebesar Rp9 jutaan dengan rata-rata pengunjung wisatawan kisaran 1.200 orang per bulan. Sebelumnya ia hanya mampu meraup sekitar Rp2 jutaan per bulan.
"Bahkan saat momen libur akhir tahun pengunjung meningkat drastis dan pendapatan menjadi Rp25 jutaan,“ kata Syarifuddin.
General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Moch. Andy Adchaminoerdin di Makassar, Sabtu, mengatakan melalui program PLN Peduli ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pembangunan berkelanjutan bagi UMKM.
"Sebagai BUMN, PLN berkomitmen tidak hanya fokus pada kegiatan bisnis semata tetapi juga berdampak pada kehidupan masyarakat," ujarnya.
Menurut Andy, PLN melaksanakan Program TJSL yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat dan lingkungan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG's).
PLN memberikan bantuan berupa mesin penggiling kopi, penanaman 500 bibit pohon produktif dan perlengkapan homestay di desa wisata tersebut.
Andy merinci, total tiga program TJSL yang telah dijalankan PLN UID Sulselrabar sepanjang 2023 di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat untuk pengembangan ekonomi UMKM, kawasan desa wisata, pendidikan dan konservasi lingkungan.
"Program-program yang dijalankan itu berdampak positif kepada masyarakat sekitar termasuk 25 pelaku UMKM. Tentunya hal tersebut memberikan dampak positif kepada peningkatan ekonomi berkelanjutan bagi UMKM serta menciptakan lapangan kerja," urainya.
Desa Wisata Kassi yang terletak di bagian utara Kabupaten Jeneponto tersebut memiliki keberagaman wisata dengan udaranya yang asri serta menjunjung tinggi adat istiadat, budaya dan kesenian.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Syarifuddin mengatakan kini masyarakat dan pelaku usaha di desa wisata terbantu berkat kerja sama dan bantuan yang diberikan oleh PLN Peduli.
"Program Desa Wisata Kassi ini memberikan dampak manfaat peningkatan pendapatan finansial bagi UMKM, pengelola dan masyarakat di sekitar lokasi objek wisata. Terutama untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari," kata Syarifuddin.
Melalui bantuan TJSL, PLN menghadirkan beberapa pengembangan UMKM dan Desa Wisata dengan beberapa fasilitas bantuan seperti alat roasting kopi, grinder kopi, alat pengolahan saus dan dodol yang kini berkembang dan menjadi salah satu UMKM unggulan Desa Kassi dengan sertifikasi halal.
Selain itu UMKM di daerah itu turut memiliki keberagaman dan keunikan tersendiri. Hal tersebut yang mendorong PLN untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata dan UMKM melalui program TJSL.
Apalagi desa tersebut merupakan salah satu dari 75 desa lainnya yang turut serta dalam Anugerah Desa Wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2023.
Selain itu melalui program TJSL, PLN memberikan bantuan dalam pengembangan homestay dan alat digital kreatif seperti kamera dan laptop yang saat ini manfaatnya telah dirasakan masyarakat Desa Wisata Kassi.
Syarifuddin merinci, dari hasil pelaksanaan program tersebut, ia telah berhasil meningkatkan pendapatan kelompok hingga mencapai omset sebesar Rp9 jutaan dengan rata-rata pengunjung wisatawan kisaran 1.200 orang per bulan. Sebelumnya ia hanya mampu meraup sekitar Rp2 jutaan per bulan.
"Bahkan saat momen libur akhir tahun pengunjung meningkat drastis dan pendapatan menjadi Rp25 jutaan,“ kata Syarifuddin.