Makassar (ANTARA) - Sejumlah pelanggan listrik PLN di di Kota Makassar Sulawesi Selatan mulai merasakan manfaat dari penggunaan smart meter Advanced Metering Infrastructure (AMI) yang dikembangkan PLN dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Akbar, seorang warga Kelurahan Tamamaung Kota Makassar yang ditemui di Makassar, Sabtu, mengapresiasi upaya PLN dalam meningkatkan layanan dengan penggunaan meter AMI yang canggih.
"Saya berminat menggunakan meteran AMI ini karena canggih dan gratis saat penggantian," ujar Akbar.
Menurut dia, apabila terjadi gangguan, penanganan oleh petugas PLN dapat lebih cepat.
"Terima kasih kepada PLN atas penggantian meter yang canggih ini dan semoga masyarakat lain dapat turut merasakan manfaat positif meteran AMi ini," ungkap Akbar.
Menurut dia, manfaat inovasi layanan kelistrikan tersebut langsung dirasakan oleh pelanggan dan terbukti membawa manfaat yang besar. Pelanggan dapat memantau penggunaan dan tagihan listrik secara akurat, sistem yang lebih aman dan pelayanan yang lebih cepat.
Hal senada juga diungkapkan Lukman warga Kota Makassar. Ia mengatakan dengan meteran AMI penggunaan listrik dapat dipantau kapan saja dan lebih akurat.
"Privasi kami juga lebih terjaga karena petugas tidak perlu lagi datang ke rumah untuk mencatat meter. Kadang saya juga kasihan sama petugasnya karena kalau saya tidak ada di rumah, petugas (PLN) bolak-balik datang ke rumah untuk memastikan meterannya tercatat," kata Lukman.
Lukman berharap dengan hadirnya meteran AMI ini juga segala bentuk gangguan dan keluhan pelanggan dapat tertangani lebih cepat.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin menjelaskan implementasi smart meter AMI ini akan membuat kenyamanan pelanggan semakin meningkat.
AMI merupakan alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan fitur komunikasi dua arah untuk penyediaan informasi yang komprehensif.
"AMI dapat memudahkan baik PLN maupun pelanggan untuk bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara realtime," kata Andy.
Selain itu, ujar Andy, melalui penggunaan smart meter AMI, pembacaan meter yang sebelumnya dilakukan secara manual (door to door) oleh petugas, kini bisa dilakukan secara digital, sehingga lebih akurat serta privasi pelanggan akan lebih terjaga.
"Penerapan AMI ini membawa banyak manfaat. Pembacaan data meter secara real time dan dilakukan dari jarak jauh sehingga tidak diperlukan lagi pembacaan meter ke lokasi," ujar Andy.
Andy mencatat, PLN UID Sulselrabar menerjunkan 210 petugas khusus yang akan memasang 55.501 smart meter AMI yang tersebar di rumah pelanggan yang berada di Kota Makassar dan akan ditargetkan rampung di akhir tahun 2023.
“Kami optimis manfaat positif dari pembaruan kWh meter menjadi smart meter AMI dapat dirasakan oleh pelanggan. Program ini gratis dan pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya,” ujar Andy.
Akbar, seorang warga Kelurahan Tamamaung Kota Makassar yang ditemui di Makassar, Sabtu, mengapresiasi upaya PLN dalam meningkatkan layanan dengan penggunaan meter AMI yang canggih.
"Saya berminat menggunakan meteran AMI ini karena canggih dan gratis saat penggantian," ujar Akbar.
Menurut dia, apabila terjadi gangguan, penanganan oleh petugas PLN dapat lebih cepat.
"Terima kasih kepada PLN atas penggantian meter yang canggih ini dan semoga masyarakat lain dapat turut merasakan manfaat positif meteran AMi ini," ungkap Akbar.
Menurut dia, manfaat inovasi layanan kelistrikan tersebut langsung dirasakan oleh pelanggan dan terbukti membawa manfaat yang besar. Pelanggan dapat memantau penggunaan dan tagihan listrik secara akurat, sistem yang lebih aman dan pelayanan yang lebih cepat.
Hal senada juga diungkapkan Lukman warga Kota Makassar. Ia mengatakan dengan meteran AMI penggunaan listrik dapat dipantau kapan saja dan lebih akurat.
"Privasi kami juga lebih terjaga karena petugas tidak perlu lagi datang ke rumah untuk mencatat meter. Kadang saya juga kasihan sama petugasnya karena kalau saya tidak ada di rumah, petugas (PLN) bolak-balik datang ke rumah untuk memastikan meterannya tercatat," kata Lukman.
Lukman berharap dengan hadirnya meteran AMI ini juga segala bentuk gangguan dan keluhan pelanggan dapat tertangani lebih cepat.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin menjelaskan implementasi smart meter AMI ini akan membuat kenyamanan pelanggan semakin meningkat.
AMI merupakan alat pengukur penggunaan listrik yang dilengkapi dengan fitur komunikasi dua arah untuk penyediaan informasi yang komprehensif.
"AMI dapat memudahkan baik PLN maupun pelanggan untuk bisa mengetahui profil beban sekaligus tagihan listrik berjalan secara realtime," kata Andy.
Selain itu, ujar Andy, melalui penggunaan smart meter AMI, pembacaan meter yang sebelumnya dilakukan secara manual (door to door) oleh petugas, kini bisa dilakukan secara digital, sehingga lebih akurat serta privasi pelanggan akan lebih terjaga.
"Penerapan AMI ini membawa banyak manfaat. Pembacaan data meter secara real time dan dilakukan dari jarak jauh sehingga tidak diperlukan lagi pembacaan meter ke lokasi," ujar Andy.
Andy mencatat, PLN UID Sulselrabar menerjunkan 210 petugas khusus yang akan memasang 55.501 smart meter AMI yang tersebar di rumah pelanggan yang berada di Kota Makassar dan akan ditargetkan rampung di akhir tahun 2023.
“Kami optimis manfaat positif dari pembaruan kWh meter menjadi smart meter AMI dapat dirasakan oleh pelanggan. Program ini gratis dan pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya,” ujar Andy.