Luwu Utara (ANTARA) - Upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Provinsi Sulawesi Selatan akan menyasar para pekerja rentan di seluruh desa/kelurahan

"Upaya tersebut dilakukan melalui Program Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan di desa," kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani di sela-sela sosialisasi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Lutra, Kamis.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara berupaya menjangkau pekerja rentan dengan skema satu desa 100 pekerja rentan. 

Target pemerintah untuk memberikan perlindungan itu berdasarkan arahan pusat, dan pekerja rentan yang dimaksud yang berada di desa/ kelurahan yang belum mendapatkan program jaminan dari APBN, APBD dan perusahaan, sehingga bisa ditutupi dari APBDes.

Saat ini Luwu Utara terdiri dari 167 desa/kelurahan, sehingga tercatat ada sekitar 16.600 pekerja rentan yang akan dijamin sosial ketenagakerjaannya.

Dari jumlah tenaga kerja di Lutra, mayoritas bergerak di sektor perkebunan sawit dan kakao. Sedang sisanya bekerja di sektor pekerja tambak dan nelayan.

Salah seorang pekerja sawit di Kecamatan Masamba, Muh Nurdin menyambut gembira program tersebut. 

Dia mengatakan selama ini sebagian besar pekerja kebun yang hanya berstatus buruh dan bukan pemilik kebun, jika terjadi kecelakaan kerja hanya mendapat bantun seadanya dari pemilik kebun.

"Bila kondisi kecelakaan yang berat, biasanya ditanggung sendiri oleh pekerja. Karena itu kami menyambut baik jika bisa mendapatkan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua dan kematian," katanya.

Ketiga jaminan itu merupakan Program BPJS Ketenagakerjaan yang sebelumnya hanya diketahui menjangkau pekerja formal saja. Namun kini juga sudah dapat menjangkau pekerja informal. 
  Ilustrasi areal sawit di Kabupaten Luwu Utara yang umumnya menggunakan buruh tani ini siap  dijangkau pada Program Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang dilakukan Pemkab Luwu Utara. Antara/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024