Maros (ANTARA) - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Maros menjadi pilot project atau percontohan penerapan Program Sekolah Penggerak yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Alhamdulillah sekolah kami SMPN 2 Maros menjadi salah satu dari empat SMPN di Maros yang terpilih jadi percontohan Sekolah Penggerak," kata Kepala SMPN 2 Maros, Rosmawati di Maros, Selasa.

Dia mengatakan, Sekolah Penggerak yang digagas Kemendikbud ini merupakan program merdeka belajar. Dalam hal ini memberikan keleluasaan kepada guru untuk menggunakan kreativitas dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah berbasis proyek sebagai kurikulum sekolah penggerak.

Karena itu, ia sangat bersyukur atas ditunjuknya SMPN 2 Maros sebagai sekolah penggerak.

Menurut dia, meski penerapan program sekolah penggerak baru dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024, namun pihaknya saat ini sudah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya dengan mulai menerapkan kurikulum merdeka.

”Dengan adanya kebijakan dari Dinas Pendidikan Maros terkait kurikulum merdeka belajar ini, kita sudah mulai menerapkannya di lapangan," ujarnya.

Adapun sumbangsih dari Kemendikbud untuk mendukung SMPN 2 sebagai Sekolah Penggerak telah mendapatkan bantuan dana dari Kemendikbud untuk kegiatan peningkatan sarana dan prasarana, termasuk meningkatkan SDM melalui peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) guru.

”Jadi saat ini saya bersama tim guru penggerak sedang melakukan pengimbasan sekolah sekitarnya,” jelasnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024