Makassar (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara resmi melantik Bahtiar Baharuddin sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) di Jakarta pada 5 September 2023.

Bahtiar Baharuddin dilantik bersamaan dengan delapan Pj Gubernur yang merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 73/P Tahun 2023 tentang Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur Masa Jabatan Tahun 2018-2023. Kemudian Perpres 74/P Tahun 2023 tentang Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Masa Jabatan Tahun 2018-2023.

Empat bulan berlalu, Bahtiar konsisten dalam menjalankan delapan program prioritasnya, khususnya di bidang ketahanan pangan. Budidaya pisang cavendish, sukun, dan nangka madu, diyakininya bisa menyelesaikan sejumlah persoalan di masyarakat. Mulai dari stunting, kemiskinan, hingga pengangguran.

Tekad Bahtiar Baharuddin menjadikan Provinsi Sulsel sebagai penghasil pisang terbesar di dunia, bukan hanya slogan semata. Dari desa ke desa, melalui medan berlumpur dan berbatu, hingga berjalan kaki melewati titian bambu, ia menjalaninya demi memasyarakatkan pisang cavendish.

Konsistensi dan komitmen ditunjukkan Pria yang juga menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri ini, dengan turun ke desa-desa dan kelurahan, di 24 kabupaten kota se Sulsel.

Dia bahkan mengunjungi desa terpencil, yang sangat sulit diakses dan tanpa jaringan telekomunikasi. Salah satunya, Desa Bontocani di Kabupaten Bone.

Bahtiar lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di daerah dibandingkan di Kota Makassar. Dia memberi contoh agar pejabat Pemprov Sulsel banyak turun ke lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Pada Kamis, 11 Januari 2024, Bahtiar yang baru saja menghadiri sejumlah kegiatan di Kabupaten Sidrap dan Wajo, tiba di Desa Ulaweng Riaja, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, untuk melakukan penanaman budidaya pisang Cavendish. Karena perjalanan yang cukup jauh, kegiatan tersebut diagendakan di sore hari.

  Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin berjalan melewati titian bambu demi memasyarakatkan pisang cavendish di Sulsel. ANTARA/HO-Humas Pemprov sulsel

Bahtiar dan rombongan tiba jelang Magrib. Di awal perjalanan menuju lokasi penanaman, Bahtiar menaiki dompeng. Kemudian berjalan kaki, melalui jalan tani dan jalan tanah sejauh 300 meter. Dengan penerangan yang terbatas, juga harus melewati titian dari bambu.

Saat tiba, ia terkesima dengan tanaman pisang Cavendish yang sudah ditanam oleh Abdul Hafid Mappatoba bersama kelompok tani Tani Mitra Utama 1 di desa ini. Awalnya dari enam bibit yang dibeli online, kini jadi ribuan. Hamparan pohon pisang cavendish dan pisang lainnya begitu indah.

"Bapak Abdul Hafid ini adalah kepala sekolah dan penceramah juga. Wah, beliau paham Al Qur'an Surah Al Waqi'ah. Ayo kita tanam," ucap Bahtiar sebelum penanaman pisang cavendish.

Selanjutnya dalam perjalanan pulang, kendaraan dompeng tadi tidak dapat memutar arah dan keluar dari jalan, meskipun petugas keamanan bersama warga telah mengusahakan. Bahtiar bersama Pj Bupati Bone kemudian memutuskan untuk berjalan kaki saja.

Sebelumnya, Bahtiar juga melakukan perjalanan jauh lewat darat di Kabupaten Bone untuk menggalakkan Program Ketahanan Pangan, melakukan penanaman pisang cavendish dan sukun di Desa Bonto Masunggu, Kecamatan Tellulimpoe.

Berbatasan langsung dengan Maros sebelah timur, Kabupaten Pangkep sebelah selatan dan Kabupaten Barru di sebelah barat dan utara. Dari Kota Makassar berjarak 78 km dan dari Kota Watampone (Kabupaten Bone) lebih jauh lagi 90 km. Desa ini memiliki keindahan alam yang luar biasa dengan banyak air terjun.

Namun di tengah perjalanan menemui jalan yang terputus dan belum selesai. Bahtiar bersama rombongan turun langsung mengangkut material batu agar jalan bisa dilalui. Penanaman juga dilakukan jelang Magrib dan baru bisa kembali dan sampai di jalan utama desa di malam hari.

"Kampung masyarakat kita di sini yang sangat terpencil. Kita melakukan perjalanan ini juga untuk mengetahui kondisi Sulsel yang luas sekali wilayahnya, dan potensi alamnya luar biasa sekali,"sebut Bahtiar saat itu.

Berbagai jenis tanaman hortikultura digalakkannya. Bukan hanya pisang Cavendish, tetapi juga sukun, nangka, nanas, cabai, dan timun.

Upaya Penjabat Gubernur Sulsel itu hendaknya didukung berbagai pihak, demi terwujudnya Sulsel produsen utama pisang canvendish.

Pewarta : Arga
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024