Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka mendorong percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem melalui kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
"Saya mendorong agar pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dapat berkolaborasi mengentaskan kemiskinan ekstrem di Sulbar," ujar Suhardi Duka, saat membuka Forum konsultasi publik dalam rangka penyusunan rancangan awal RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026 di Kantor Gubernur Sulbar, Jumat.
Pengentasan kemiskinan ekstrem di Sulbar kata Suhardi Duka, masih menjadi tantangan serius yang harus diselesaikan pemerintah daerah.
Dari total 10 persen angka kemiskinan di Sulbar, sekitar 1,7 persen masuk kategori miskin ekstrem, di mana masyarakatnya kesulitan memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Ia mengatakan bahwa kategori miskin ekstrem diukur dari tingkat konsumsi masyarakat.
"Mereka mungkin bisa makan pagi, tapi belum tentu bisa makan siang atau malam. Inilah yang harus kita atasi bersama," katanya.
Suhardi Duka menegaskan, percepatan pengentasan kemiskinan adalah salah satu misi utama dalam pemerintahannya lima tahun ke depan bersama Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga.
"Mungkin kita semua di sini akan menjadi orang yang bertanggung jawab bila ini kita biarkan," ujar Suhardi Duka.
Suhardi Duka menyampaikan, banyak upaya bisa dilakukan untuk mengintervensi kemiskinan ekstrem.
Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah berbagi tanggung jawab antara pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi.
Sebagai contoh lanjutnya, jika di Kabupaten Mamasa terdapat 5.000 warga dalam kategori miskin ekstrem, maka intervensi bisa dilakukan secara proporsional oleh pemerintah provinsi dan kabupaten.
"Kita intervensi satu juta per tahun untuk satu warga. Tapi jangan semua pemerintah provinsi yang tanggung, harus ada pembagian. Jika 5.000 warga di Mamasa masuk kategori miskin ekstrem, pemerintah kabupaten ambil 2.500 dan pemprov ambil 2.500," jelasnya.
Dengan pola bagi peran seperti itu, Suhardi Duka optimistis kemiskinan ekstrem di Sulbar dapat ditekan secara signifikan.