Mamuju (ANTARA) - Kodim 1402 Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat mengembangkan pertanian pintar (smart farming) berbasis bioring/biochar melalui penanaman jagung pada lahan seluas 40 hektare.

"Ini merupakan percontohan penerapan pertanian pintar berbasis bioring," kata Komandan Kodim 1402 Polewali Mandar Letkol Czi Sabar Chandra Gufta Panjaitan, pada panen jagung bersama hasil pertanian pintar berbasis bioring di Poleweli Mandar, Selasa.

Program penanaman jagung melalui penerapan pertanian pintar berbasis bioring tersebut merupakan kerja sama Kodim 1402 Polewali Mandar bersama Relawan TIK Sulbar sebagai implementasi literasi karbon di Kabupaten Polewali Mandar,

Program Charbon Literation (Charli) merupakan inisiatif kolaboratif antara Relawan TIK dan Kodim 1402 Polewali Mandar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam bidang pertanian.

Fokus utama program ini adalah pemanfaatan karbon hasil pyrolisis sampah sebagai peningkatan kualitas tanah.

Dandim menyampaikan bahwa program itu sebagai bentuk komitmen TNI membantu pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.

"Ketahanan pangan ini tentu harus menjadi perhatian kita semua. Jadi, melalui percontohan penerapan pertanian pintar berbasis bioring ini kami berharap masyarakat memanfaatkan lahan-lahan terbengkalai atau terlantar menjadi lebih produktif," jelas Sabar Panjaitan.

Sementara, Penjabat Bupati Polewali Mandar Muhammad Ilham Borahima, menyampaikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan Kodim 1402 Polewali Mandar tersebut.

"Terima kasih dan apresiasi kepada Dandim yang sudah berhasil melakukan program pertanian pintar berbasis bioring di lahan milik Kodim 1402 Polewali Mandar," kata Ilham Borahima.

Program penanaman jagung tersebut kata Ilham Borahima, merupakan bentuk kepedulian TNI di Polewali Mandar untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Ia juga mengapresiasi langkah Dandim 1402 Polewali Mandar yang melibatkan para Babinsa di setiap desa dan kelurahan untuk melakukan pendampingan pertanian terutama jagung dan juga padi.

"Ini sangat positif karena melibatkan para Babinsa berkolaborasi dengan para aparat desa dan juga penyuluh pertanian di lapangan," ujarnya.

Biochar adalah bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik (biomas pertanian) melalui pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas (pyrolysis).

Dalam proses pyrolisis, karbon yang dihasilkan dari pembakaran sampah dikombinasikan dengan tanah pada lahan pertanian jagung.

Karbon tersebut, dapat membantu meningkatkan struktur tanah dan mempertahankan kelembaban, meningkatkan daya serap air dan unsur hara tanah yang esensial bagi pertumbuhan tanaman jagung.

Selain itu, smoke liquid yang dihasilkan dari proses pyrolisis juga menjadi aspek penting dalam program ini.

Smoke liquid dapat diaplikasikan sebagai pestisida alami untuk melindungi tanaman jagung dari hama dan penyakit tanaman.

Dengan menggunakan solusi organik ini, petani jagung dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang berpotensi merugikan lingkungan.

Pada sisi lain, fermentasi limbah dapur menjadi pupuk organik cair, menjadi langkah inovatif lainnya dalam program ini.

Pupuk organik cair ini mengandung mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman jagung.

Dengan mengintegrasikan pupuk organik cair ini dalam sistem pertanian, petani jagung dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara alami.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024