Mamuju (ANTARA) - Kodim 1418 di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memanfaatkan lahan tidur seluas 250 hektare untuk membangun Food Estate di Kabupaten Mamuju.
Komandan Kodim 1418 Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar, Kolonel Infanteri M Imasfy, di Mamuju, Rabu, mengatakan, TNI membangun Food Estate dengan memanfaatkan lahan tidur
seluas 250 hektare di Desa Bambu Kecamatan Mamuju.
Ia mengatakan, lahan tidur seluas 250 Ha itu akan dikembangkan sejumlah komoditi
diantaranya, Jagung seluas 50 hektare, Cabai seluas 10 hektare, Pala 20 hektare dan, padi ladang 25 hektare, serta areal persawahan seluas 10 hektare.
Selain itu, cengkeh 10 hektare, pisang 30 hektare, ubi kayu 25 hektare, alpukat 10 hektare, nanas 29 hektare, durian 10 hektare.
Kemudian juga akan dimanfaatkan untuk lahan ternak sapi seluas 20 hektare, dan untuk empang air tawar satu hektare.
Ia menyampaikan, program Food Estate dibangun berkat bekerjasama dengan BRI Cabang Cabang Mamuju, Bank Indonesia (BI) Kabupaten Mamuju, Dinas Perkebunan Sulbar, Dinas Pertanian Kabupaten Mamuju, Pemerintah Desa Bambu.
"Pembangunan Food Estate itu sebagai bentuk upaya Kodim Mamuju dalam meningkatkan ketahanan pangan Nasional," kayanya.
Ia mengatakan, pembangunan Food Estate masih membutuhkan pembangunan jalan tani serta pupuk dan benih untuk mendukung dan mewujudkan program kemandirian pangan.
"Semua pihak yang mendukung program tersebut telah bersepakat mengatasi segala kendala yang akan dihadapi dalam mewujudkan program dan kami optimis semua bisa diatasi," katanya.
Komandan Kodim 1418 Kabupaten Mamuju Provinsi Sulbar, Kolonel Infanteri M Imasfy, di Mamuju, Rabu, mengatakan, TNI membangun Food Estate dengan memanfaatkan lahan tidur
seluas 250 hektare di Desa Bambu Kecamatan Mamuju.
Ia mengatakan, lahan tidur seluas 250 Ha itu akan dikembangkan sejumlah komoditi
diantaranya, Jagung seluas 50 hektare, Cabai seluas 10 hektare, Pala 20 hektare dan, padi ladang 25 hektare, serta areal persawahan seluas 10 hektare.
Selain itu, cengkeh 10 hektare, pisang 30 hektare, ubi kayu 25 hektare, alpukat 10 hektare, nanas 29 hektare, durian 10 hektare.
Kemudian juga akan dimanfaatkan untuk lahan ternak sapi seluas 20 hektare, dan untuk empang air tawar satu hektare.
Ia menyampaikan, program Food Estate dibangun berkat bekerjasama dengan BRI Cabang Cabang Mamuju, Bank Indonesia (BI) Kabupaten Mamuju, Dinas Perkebunan Sulbar, Dinas Pertanian Kabupaten Mamuju, Pemerintah Desa Bambu.
"Pembangunan Food Estate itu sebagai bentuk upaya Kodim Mamuju dalam meningkatkan ketahanan pangan Nasional," kayanya.
Ia mengatakan, pembangunan Food Estate masih membutuhkan pembangunan jalan tani serta pupuk dan benih untuk mendukung dan mewujudkan program kemandirian pangan.
"Semua pihak yang mendukung program tersebut telah bersepakat mengatasi segala kendala yang akan dihadapi dalam mewujudkan program dan kami optimis semua bisa diatasi," katanya.