Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan kerja sama dengan meragkul perusahaan dalam menekan jumlah pengangguran yang mencapai 3,02 persen pada tahun 2024.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris di Mamuju, Jumat mengatakan pengangguran di Sulbar masih tersisa sekitar 3,02 persen pada 2024 dari sekitar 773 ribu orang angkatan kerja di Sulbar, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar.
Ia mengatakan, jumlah pengangguran di Sulbar tersebut berkurang 0,02 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 3,04 persen.
"Angka pengangguran dapat ditekan berkat kolaborasi pemerintah dan pihak swasta, masyarakat, dengan seluruh pihak lainnya, dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat," katanya.
Menurut dia, semakin menekan pengangguran terbuka di Sulbar agar terus menurun, maka Pemprov Sulbar bekerja sama dengan perusahaan agar lapangan kerja dapat disiapkan.
"Pemprov Sulbar telah memfasilitasi sehingga sebanyak 28 perusahaan di Sulbar telah mempersiapkan 179 kuota bagi pekerja magang," katanya.
Ia mengatakan, dengan program tersebut, maka akan menjadi peluang bagi pencari kerja untuk mendapatkan peluang bekerja.
"Dengan menjadi pekerja magang, maka tenaga kerja akan memiliki kemampuan, keterampilan, serta pengetahuan kerja, untuk menjadi tenaga kerja tetap diperusahaan, sehingga membuka peluang lapangan kerja," katanya.
Ia mengatakan, selain menjalin kerjasama dengan perusahaan, Pemprov Sulbar akan membangun program pembangunan industri dibidang pertanian perikanan dan perkebunan, sehingga siap membuka lapangan kerja dan menampung tenaga kerja di Sulbar.
"Dengan menekan pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja, maka kemiskinan di Sulbar yang masih tersisa sekitar 11,7 persen akan dapat diturunkan," katanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris di Mamuju, Jumat mengatakan pengangguran di Sulbar masih tersisa sekitar 3,02 persen pada 2024 dari sekitar 773 ribu orang angkatan kerja di Sulbar, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar.
Ia mengatakan, jumlah pengangguran di Sulbar tersebut berkurang 0,02 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 3,04 persen.
"Angka pengangguran dapat ditekan berkat kolaborasi pemerintah dan pihak swasta, masyarakat, dengan seluruh pihak lainnya, dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah dengan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat," katanya.
Menurut dia, semakin menekan pengangguran terbuka di Sulbar agar terus menurun, maka Pemprov Sulbar bekerja sama dengan perusahaan agar lapangan kerja dapat disiapkan.
"Pemprov Sulbar telah memfasilitasi sehingga sebanyak 28 perusahaan di Sulbar telah mempersiapkan 179 kuota bagi pekerja magang," katanya.
Ia mengatakan, dengan program tersebut, maka akan menjadi peluang bagi pencari kerja untuk mendapatkan peluang bekerja.
"Dengan menjadi pekerja magang, maka tenaga kerja akan memiliki kemampuan, keterampilan, serta pengetahuan kerja, untuk menjadi tenaga kerja tetap diperusahaan, sehingga membuka peluang lapangan kerja," katanya.
Ia mengatakan, selain menjalin kerjasama dengan perusahaan, Pemprov Sulbar akan membangun program pembangunan industri dibidang pertanian perikanan dan perkebunan, sehingga siap membuka lapangan kerja dan menampung tenaga kerja di Sulbar.
"Dengan menekan pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja, maka kemiskinan di Sulbar yang masih tersisa sekitar 11,7 persen akan dapat diturunkan," katanya.