Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat meningkatkan kapasitas petugas penanggulangan bencana agar memiliki keterampilan dan kemampuan melaksanakan tanggap darurat.

"Sulbar merupakan daerah dengan indeks resiko bencana yang tinggi di Indonesia dengan skor 165,23, sehingga petugas penanggulangan bencana harus terus ditingkatkan kapasitasnya," kata Sekertaris Daerah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, petugas penanggulangan bencana di Sulbar ditingkatkan kapasitasnya agar memiliki keterampilan dan kemampuan melakukan tanggap darurat, karena tanggap darurat bagian paling penting dalam menangani bencana.

"Tanggap darurat yang harus segera dilakukan ketika bencana terjadi, agar dampak bencana terhadap masyarakat dapat diminimalisir, sehingga tanggap darurat harus dipahami teknis pelaksanaannya oleh petugas bencana," katanya.

Ia juga mengatakan, selain memahami teknik pelaksanaan tanggap darurat petugas bencana juga diberikan kemampuan untuk melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana.

"Petugas bencana juga diberikan kemampuan untuk melakukan hubungan serta membangun kolaborasi dengan seluruh pihak terkait kebencanaan, sehingga penanganan bencana dapat melibatkan seluruh pihak dan bantuan dilokasi bencana mampu dimaksimalkan," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan kapasitas yang dilaksanakan tersebut diikuti puluhan petugas bencana dari tiga kabupaten di Sulbar, yakni Kabupaten Pasangkayu, Mamuju Tengah dan Kabupaten Mamasa.

"Pemprov Sulbar akan terus memastikan petugas bencana tetap dalam kondisi siap siaga setiap saat, karena bencana tidak dapat ditentukan waktu kejadiannya," katanya.

Ia mengatakan, penanganan bencana harus dilakukan dan dilaksanakan sesuai standar, serta melibatkan serta dengan cara mengedukasi tentang pentinnya mitigasi bencana, sehingga masyarakat juga dapat terlibat dalam menangani bencana.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024