Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana yang diikuti berbagai kalangan hingga aparatur tingkat desa/kelurahan.
Penjabat Bupati Sidrap Basra melalui keterangannya di Makassar, Senin, mengatakan, pelatihan yang digelar BPBD Sidrap itu diikuti oleh ASN dari berbagai OPD, kecamatan, kelurahan dan desa, serta elemen masyarakat.
"Pelatihan ini sangat penting untuk memberikan bekal pengetahuan dan tindakan kepada masyarakat. Dengan bekal pengetahuan itu, setidaknya warga tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana," ujarnya.
Basra mengapresiasi tinggi penyelenggaraan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana tersebut. Hal itu mengingat Kabupaten Sidrap termasuk daerah dengan berbagai potensi kebencanaan yang mengintai.
“Maka sudah sangat tepat jika BPBD Kabupaten Sidrap menyelenggarakan pelatihan ini. Saya berharap nantinya seluruh peserta yang hadir memiliki kemandirian untuk beradaptasi dan bersiap siaga menghadapi ancaman bencana ketika terjadi bencana,” katanya.
Basra menyatakan, semua pihak khususnya para peserta diharapkan mengetahui potensi bencana yang dapat terjadi.
Ia pun meminta peserta mampu mempersiapkan dan menyelamatkan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana, serta dapat melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak bencana.
“Manfaatkan pelatihan ini untuk mengasah kemampuan mitigasi bencana, serta mempertajam intuisi atas apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Masing-masing diri menjadi garda terdepan penyelamat nyawa diri, keluarga dan masyarakat,” terangnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sidrap Sudarmin selaku ketua panitia mengutarakankegiatan dilaksanakan selama dua hari pada 2-3 Desember 2024, yang diikuti oleh 175 peserta dari berbagai OPD dan unsur terkait.
Pelatihan tersebut juga menghadirkan seorang ahli dan akademisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
“Materi yang disampaikan meliputi informasi mengenai bencana, daerah rawan bencana, ancaman bencana, kerentanan, kapasitas masyarakat, serta kebijakan pemerintah dalam penanggulangan bencana dan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” terangnya.
Sudarmin mengungkap, dari hasil kajian dan identifikasi yang dilakukan Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sidrap bersama Universitas Hasanuddin Makassar, telah ditentukan sebanyak 68 desa/kelurahan di Kabupaten Sidrap yang merupakan rawan bencana.
Bencana tersebut seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, kekeringan, kebakaran hutan/lahan, kebakaran gedung/pemukiman, dan gempa bumi.
“Untuk itu BPBD Kabupaten Sidrap secara maraton akan melaksanakan kegiatan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di wilayah rawan tersebut, serta berharap adanya dukungan dari pemerintah desa untuk melaksanakan kegiatan pelatihan, mitigasi dan pelatihan melalui dana desa,” ucapnya.