Makassar (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar mengadopsi konsep kota pintar atau smart city dalam upaya meningkatkan penataan sistem manajemen lalu lintas khususnya dalam mengatasi kemacetan.
Kepala Dishub Kota Makassar Zainal Ibrahim di Makassar, Kamis, mengatakan langkah ini sejalan dengan visi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yakni Makassar sebagai Kota Sombere (ramah) dan Smart City untuk mengatasi masalah kemacetan di Kota Makassar.
"Kita punya war room atau ruang kontrol di mana semua terhubung dengan sistem jaringan yang ada di Pemkot Makassar serta ruang kendali monitor Polrestabes Makassar," ujarnya.
Zaenal Ibrahim mengatakan bukan cuma pemantauan melalui ruang kontrol Pemkot Makassar, pihaknya juga sudah mengerahkan sebanyak 350 personelnya setiap hari yang tersebar di 106 titik untuk membantu mengurai kepadatan arus lalu lintas.
"Dishub Makassar juga bersinergi dengan Satlantas Polda Sulsel, Satlantas Polrestabes Makassar dan Satlantas Polres Pelabuhan dalam upaya penataan lalu lintas," katanya.
Zainal mengatakan Dishub Makassar juga mendukung penguatan smart city dengan menghadirkan ruang kontrol atau 'war room' sebagai pusat komando dalam memantau dan mengelola lalu lintas secara efektif.
"War room berperan sebagai pusat komando di mana para operator dan manajer berkumpul untuk memantau dan mengelola lalu lintas secara real-time, serta sebagai tempat koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Satlantas, petugas keamanan, dan penyedia layanan darurat lainnya," ucapnya.
Ia menyatakan, war room itu telah menerapkan sebuah sistem kontrol lalu lintas canggih atau Advanced Traffic Control System (ATCS) yang sangat membantu dalam pengaturan aliran lalu lintas.
Mantan Kepala Kesbangpol Makassar itu menerangkan meskipun berbeda dalam fungsinya, keduanya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
"Fungsinya tetap sama, yaitu mengelola lalu lintas dengan lebih efektif dan mengurangi kemacetan serta memperkuat Smart City Makassar," ujarnya.
Selain itu, kata Zainal, pihaknya juga secara rutin memelihara infrastruktur peralatan jalan seperti lampu lalu lintas, marka jalan, dan rambu-rambu jalan untuk memastikan kondisi lalu lintas tetap terjaga dengan baik.
Di sisi lain, Zainal mengatakan Dishub juga aktif dalam melakukan edukasi berlalu lintas, terlebih di kalangan pelajar di berbagai sekolah.
"Kami aktif memberikan edukasi yang diharapkan dapat membentuk kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan kedisiplinan dalam bertransportasi," cakapnya.
Zainal berharap dengan berbagai upaya ini, dapat mewujudkan Makassar Smart City dengan lalu lintas yang tertib dan aman bagi masyarakat Kota Makassar.*
Kepala Dishub Kota Makassar Zainal Ibrahim di Makassar, Kamis, mengatakan langkah ini sejalan dengan visi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yakni Makassar sebagai Kota Sombere (ramah) dan Smart City untuk mengatasi masalah kemacetan di Kota Makassar.
"Kita punya war room atau ruang kontrol di mana semua terhubung dengan sistem jaringan yang ada di Pemkot Makassar serta ruang kendali monitor Polrestabes Makassar," ujarnya.
Zaenal Ibrahim mengatakan bukan cuma pemantauan melalui ruang kontrol Pemkot Makassar, pihaknya juga sudah mengerahkan sebanyak 350 personelnya setiap hari yang tersebar di 106 titik untuk membantu mengurai kepadatan arus lalu lintas.
"Dishub Makassar juga bersinergi dengan Satlantas Polda Sulsel, Satlantas Polrestabes Makassar dan Satlantas Polres Pelabuhan dalam upaya penataan lalu lintas," katanya.
Zainal mengatakan Dishub Makassar juga mendukung penguatan smart city dengan menghadirkan ruang kontrol atau 'war room' sebagai pusat komando dalam memantau dan mengelola lalu lintas secara efektif.
"War room berperan sebagai pusat komando di mana para operator dan manajer berkumpul untuk memantau dan mengelola lalu lintas secara real-time, serta sebagai tempat koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti Satlantas, petugas keamanan, dan penyedia layanan darurat lainnya," ucapnya.
Ia menyatakan, war room itu telah menerapkan sebuah sistem kontrol lalu lintas canggih atau Advanced Traffic Control System (ATCS) yang sangat membantu dalam pengaturan aliran lalu lintas.
Mantan Kepala Kesbangpol Makassar itu menerangkan meskipun berbeda dalam fungsinya, keduanya bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama.
"Fungsinya tetap sama, yaitu mengelola lalu lintas dengan lebih efektif dan mengurangi kemacetan serta memperkuat Smart City Makassar," ujarnya.
Selain itu, kata Zainal, pihaknya juga secara rutin memelihara infrastruktur peralatan jalan seperti lampu lalu lintas, marka jalan, dan rambu-rambu jalan untuk memastikan kondisi lalu lintas tetap terjaga dengan baik.
Di sisi lain, Zainal mengatakan Dishub juga aktif dalam melakukan edukasi berlalu lintas, terlebih di kalangan pelajar di berbagai sekolah.
"Kami aktif memberikan edukasi yang diharapkan dapat membentuk kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan kedisiplinan dalam bertransportasi," cakapnya.
Zainal berharap dengan berbagai upaya ini, dapat mewujudkan Makassar Smart City dengan lalu lintas yang tertib dan aman bagi masyarakat Kota Makassar.*