Makassar (ANTARA) - Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah VIII Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Prof Hamdan Juhannis mengajak para wisudawan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menjadi sarjana mabrur.
"Sarjana mabrur artinya lulusan yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan tentunya mudah diterima dunia kerja atau industri," kata Prof Hamdan dalam sambutannya pada acara Wisuda UMI Periode II 2024 di Makassar, Sabtu.
Rektor UIN Alauddin Makassar ini optimistis para wisudawan UMI dapat menjadi sarjana mabrur karena telah didik dengan baik selama menempuh pendidikan di kampus tersebut.
Ia menjelaskan, ciri-ciri sarjana mabrur itu memiliki wawasan dan pendidikan agama yang baik serta memiliki kemampuan yang diperoleh berdasarkan ilmu atau jurusan masing-masing.
Selain itu, kata dia, sosok sarjana mabrur di mana pikiran-pikirannya mencerahkan, bukan meresahkan. Begitu juga cara-cara berkomunikasinya mengundang kagum bukan justru merendahkan.
"Jadi mulai hari ini mari kita tunjukkan sosok sarjana mabrur yang dapat diterima lingkungan dan dunia industri," jelasnya.
Sementara Rektor UMI Prof DR Sufirman Rahman, SH, MH mengatakan pelaksanaan wisuda periode II 2024 yang digelar selama tiga hari ke depan ini diikuti sebanyak 2.779 sarjana.
Prof Sufirman mengatakan, besarnya jumlah wisudawan mencerminkan keberhasilan perguruan tinggi yang melahirkan sumber daya manusia yang kompeten, yang mampu berdaya saing dengan tetap menjunjung tinggi kaedah agama Islam di manapun berada.
"UMI tahun ini mendapatkan penghargaan LLDikti Wilayah IX sebagai perguruan tinggi penyumbang profesor terbesar di Indonesia timur. Kami juga telah menjalin kerja sama pendidikan dan riset dengan berbagai kampus luar negeri mulai dari Malaysia, Turki, hingga Perancis," ujarnya.
"Sarjana mabrur artinya lulusan yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan tentunya mudah diterima dunia kerja atau industri," kata Prof Hamdan dalam sambutannya pada acara Wisuda UMI Periode II 2024 di Makassar, Sabtu.
Rektor UIN Alauddin Makassar ini optimistis para wisudawan UMI dapat menjadi sarjana mabrur karena telah didik dengan baik selama menempuh pendidikan di kampus tersebut.
Ia menjelaskan, ciri-ciri sarjana mabrur itu memiliki wawasan dan pendidikan agama yang baik serta memiliki kemampuan yang diperoleh berdasarkan ilmu atau jurusan masing-masing.
Selain itu, kata dia, sosok sarjana mabrur di mana pikiran-pikirannya mencerahkan, bukan meresahkan. Begitu juga cara-cara berkomunikasinya mengundang kagum bukan justru merendahkan.
"Jadi mulai hari ini mari kita tunjukkan sosok sarjana mabrur yang dapat diterima lingkungan dan dunia industri," jelasnya.
Sementara Rektor UMI Prof DR Sufirman Rahman, SH, MH mengatakan pelaksanaan wisuda periode II 2024 yang digelar selama tiga hari ke depan ini diikuti sebanyak 2.779 sarjana.
Prof Sufirman mengatakan, besarnya jumlah wisudawan mencerminkan keberhasilan perguruan tinggi yang melahirkan sumber daya manusia yang kompeten, yang mampu berdaya saing dengan tetap menjunjung tinggi kaedah agama Islam di manapun berada.
"UMI tahun ini mendapatkan penghargaan LLDikti Wilayah IX sebagai perguruan tinggi penyumbang profesor terbesar di Indonesia timur. Kami juga telah menjalin kerja sama pendidikan dan riset dengan berbagai kampus luar negeri mulai dari Malaysia, Turki, hingga Perancis," ujarnya.