Makassar (ANTARA) - Sebanyak 30 booth UMKM meriahkan acara peringatan Harvesting atau pemanenan Bangga Buatan Indonesia (BBI)/Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) Produk Dalam Negeri (PDN), di Anjungan City of Makassar, Kota Makassar, pada 16-19 Oktober 2024.
"Rinciannya itu ada sekitar 30 booth yang diisi UMKM binaan Kementerian Keuangan dan selebihnya 50 booth dari UMKM binaan Pemprov Sulsel," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Since Erna Lamba di.Makassar, Kamis.
Peringatan Harvesting BBI/BBWI di Kota Makassar ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan.
Peringatan Harvesting BBI/BBWI ini juga dirangkaikan dengan HUT Sulsel ke-355 tahun.
Ada beragam produk UMKM binaan yang mengikuti kegiatan ini.
"Adapun produk-produk yang ditampilkan dalam pameran tersebut, yakni pameran Kriya atau kerajinan tangan serta produk kuliner," sebut Since.
Since berharap melalui kegiatan Harvesting BBI/BBWI dapat mendukung para pegiat seni dan insan UMKM lokal agar semakin berkembang.
"Salah satunya yaitu dengan membeli produk dan membantu UMKM lokal serta mempromosikan produk mereka," tutup Since.
Salah satu booth dari OPD Pemprov Sulsel, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan beberapa layanan kepada pengunjung. Mulai dari layanan kesehatan hewan kesayangan gratis, seperti kucing dan anjing.
"Layanan ini diantaranya vaksinasi rabies, suntik vitamin dan konsultasi," kata Hj Alisda Amalia, Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel.
Selain itu, pihaknya juga melakukan edukasi terkait penyakit rabies dan pentingnya mengonsumsi protein hewani (telur) kepada pengunjung. Kemudian promosi hijauan pakan ternak, pupuk kompos dan produk hasil olahan peternakan, seperti dangke, telur asin, telur bakar, abon ayam, abon sapi, telur omega dan dendeng.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman, mengatakan Pemprov mengedepankan program nasional yakni Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
"Di tengah perayaan ini, mari kita singgung sebuah program nasional yang tak kalah pentingnya, yaitu Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia," kata Jufri Rahman.
Menurut Jufri Rahman, ini memiliki makna strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor UMKM dan Pariwisata. Sulsel dengan kekayaan budaya dan sumber daya alamnya, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam program ini.
Saat ini, Pemprov Sulsel telah menyadari bahwa pengembangan UMKM tidak hanya bergantung pada jumlah, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia yang ada. Maka dari itu, perlu ada sinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pada tahun ini, jumlah UMKM di Sulsel telah mencapai 1.801.842 unit usaha, dengan rincian 1.651.273 usaha mikro, 145.882 usaha kecil, dan 4.687 usaha menengah.
"Rinciannya itu ada sekitar 30 booth yang diisi UMKM binaan Kementerian Keuangan dan selebihnya 50 booth dari UMKM binaan Pemprov Sulsel," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Since Erna Lamba di.Makassar, Kamis.
Peringatan Harvesting BBI/BBWI di Kota Makassar ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) bersama Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan.
Peringatan Harvesting BBI/BBWI ini juga dirangkaikan dengan HUT Sulsel ke-355 tahun.
Ada beragam produk UMKM binaan yang mengikuti kegiatan ini.
"Adapun produk-produk yang ditampilkan dalam pameran tersebut, yakni pameran Kriya atau kerajinan tangan serta produk kuliner," sebut Since.
Since berharap melalui kegiatan Harvesting BBI/BBWI dapat mendukung para pegiat seni dan insan UMKM lokal agar semakin berkembang.
"Salah satunya yaitu dengan membeli produk dan membantu UMKM lokal serta mempromosikan produk mereka," tutup Since.
Salah satu booth dari OPD Pemprov Sulsel, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan beberapa layanan kepada pengunjung. Mulai dari layanan kesehatan hewan kesayangan gratis, seperti kucing dan anjing.
"Layanan ini diantaranya vaksinasi rabies, suntik vitamin dan konsultasi," kata Hj Alisda Amalia, Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel.
Selain itu, pihaknya juga melakukan edukasi terkait penyakit rabies dan pentingnya mengonsumsi protein hewani (telur) kepada pengunjung. Kemudian promosi hijauan pakan ternak, pupuk kompos dan produk hasil olahan peternakan, seperti dangke, telur asin, telur bakar, abon ayam, abon sapi, telur omega dan dendeng.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman, mengatakan Pemprov mengedepankan program nasional yakni Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
"Di tengah perayaan ini, mari kita singgung sebuah program nasional yang tak kalah pentingnya, yaitu Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia," kata Jufri Rahman.
Menurut Jufri Rahman, ini memiliki makna strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di sektor UMKM dan Pariwisata. Sulsel dengan kekayaan budaya dan sumber daya alamnya, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam program ini.
Saat ini, Pemprov Sulsel telah menyadari bahwa pengembangan UMKM tidak hanya bergantung pada jumlah, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia yang ada. Maka dari itu, perlu ada sinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pada tahun ini, jumlah UMKM di Sulsel telah mencapai 1.801.842 unit usaha, dengan rincian 1.651.273 usaha mikro, 145.882 usaha kecil, dan 4.687 usaha menengah.