Mamuju (ANTARA) - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat melakukan mitigasi terhadap potensi banjir akibat kenaikan muka air laut (banjir rob) di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju.
"Langkah antisipasi ini merupakan upaya preventif untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat mengganggu operasional Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar Husain Mansyur di Mamuju, Rabu.
Upaya mitigasi, kata Husain Mansyur, dilakukan dengan mengerahkan sejumlah peralatan, meliputi tiga unit pompa, satu unit genset dan unit lampu sorot (light tower).
"Pemasangan peralatan dan pengerahan alat berat ini diharapkan dapat mengoptimalkan sistem drainase dan mencegah terjadinya genangan air yang berpotensi membanjiri area rumah sakit saat terjadi kenaikan muka air laut," kata Husain Mansyur.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah menyampaikan langkah-langkah antisipasi dilakukan terkait potensi banjir akibat kenaikan muka air laut di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju.
"Kami telah menginstruksikan TRC BPBD Sulbar untuk melakukan tindakan preventif dalam mengantisipasi potensi banjir rob di RS Bhayangkara. Langkah ini sangat penting untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal," kata Yasir Fattah.
Yasir Fattah menyampaikan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) wilayah sungai Kalukku-Karama dalam penanganan mitigasi banjir di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju tersebut.
"Pihak BWS memberikan dukungan dengan mengerahkan alat berat berupa satu unit ekskavator dan empat unit dump truk," ujar Yasir Fattah.
Ia menekankan koordinasi antar-instansi merupakan bentuk kesigapan pemerintah dalam melindungi fasilitas pelayanan publik dari ancaman bencana.
"Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kami akan terus memantau situasi dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah dampak banjir rob di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Yasir Fattah.
Sebelumnya, sejumlah ruangan di Rumah Sakit Bhayangkara Heogeng Imam Santoso di Kabupaten Mamuju tergenang banjir selama dua hari, yakni pada 16-17 November 2024, akibat pasang air laut.
Banjir sempat menggenangi ruang-ruang perawatan, termasuk ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter yang menyebabkan kepanikan pasien dan para pengunjung rumah sakit.
"Langkah antisipasi ini merupakan upaya preventif untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat mengganggu operasional Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju," kata Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar Husain Mansyur di Mamuju, Rabu.
Upaya mitigasi, kata Husain Mansyur, dilakukan dengan mengerahkan sejumlah peralatan, meliputi tiga unit pompa, satu unit genset dan unit lampu sorot (light tower).
"Pemasangan peralatan dan pengerahan alat berat ini diharapkan dapat mengoptimalkan sistem drainase dan mencegah terjadinya genangan air yang berpotensi membanjiri area rumah sakit saat terjadi kenaikan muka air laut," kata Husain Mansyur.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah menyampaikan langkah-langkah antisipasi dilakukan terkait potensi banjir akibat kenaikan muka air laut di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju.
"Kami telah menginstruksikan TRC BPBD Sulbar untuk melakukan tindakan preventif dalam mengantisipasi potensi banjir rob di RS Bhayangkara. Langkah ini sangat penting untuk memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal," kata Yasir Fattah.
Yasir Fattah menyampaikan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) wilayah sungai Kalukku-Karama dalam penanganan mitigasi banjir di Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju tersebut.
"Pihak BWS memberikan dukungan dengan mengerahkan alat berat berupa satu unit ekskavator dan empat unit dump truk," ujar Yasir Fattah.
Ia menekankan koordinasi antar-instansi merupakan bentuk kesigapan pemerintah dalam melindungi fasilitas pelayanan publik dari ancaman bencana.
"Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kami akan terus memantau situasi dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah dampak banjir rob di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Yasir Fattah.
Sebelumnya, sejumlah ruangan di Rumah Sakit Bhayangkara Heogeng Imam Santoso di Kabupaten Mamuju tergenang banjir selama dua hari, yakni pada 16-17 November 2024, akibat pasang air laut.
Banjir sempat menggenangi ruang-ruang perawatan, termasuk ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan ketinggian sekitar 10 sentimeter yang menyebabkan kepanikan pasien dan para pengunjung rumah sakit.